topbella

Jumat, 31 Januari 2014

Resensi Novel "Cireng Forever"

Judul Buku                : Cireng Forever
Penulis                      : Haris Firmansyah & Funny Team
Penerbit                    : de Teens
Terbit                        : Cetakan I, September 2013
Tebal Buku                : 232 halaman
ISBN                          : 978-602-279-053-2

Orang yang benar-benar mencintai kita adalah mereka yang mau menerima kita dari nol. Bukan orang yang hanya menerima kita ketika kita sudah berada di puncak (Hal 223)
Cinta memang tak bersyarat. Begitupun yang dilakukan oleh Nadia, teman sekelas Tajudin, yang juga pesaing Tajudin untuk bisa mendapatkan gelar juara kelas di Sekolah Akan Indah Pada Waktunya. Nadia adalah sosok gadis yang baik hati, yang dengan tulus ikhlas membantu perekonomian keluarga Tajudin semenjak Pak Solar, bapak Tajudin yang di PHK dari PT. Danjeng Kolbikinmu Lutbau, pabrik penghasil baju bola KW. Kepedulian Nadia mulai terlihat saat Tajudin, siswa terbaik yang selalu menduduki peringkat pertama, dan tidak pernah bisa tergeser oleh siapapun itu ternyata mendapat peringkat terakhir pada semester ini. Sedangkan Nadia sendiri mendapat peringkat pertama, dan untuk pertama kalinya bisa menggeser posisi abadinya Tajudin. Nadia tidak percaya, siswa sejenius Tajudin, yang prestasinya tidak pernah bisa tergeser selama berada di sekolah Akan Indah Pada Waktunya mendapatkan peringkat yang sama sekali tidak pernah diprediksi akan diduduki oleh sang juara.

Semenjak itu, Nadia merasa, bahwa dua temannya, Zaenal Abidin Rusa dan Aceng Subur yang menduduki peringkat ke dua dan ke tiga bukanlah saingan yang tepat di sekolah Akan Indah Pada Waktunya. Sehingga, semangat belajar Nadia pun menurun drastis. Memang sih, Nadia ingin menggeser posisi juara Tajudin yang selama ini sulit diduduki oleh siapapun, tapi tidak harus menempatkan Tajudin di peringkat
terakhir juga. Sehingga, Nadia yang penasaran dengan alasan menurunnya prestasi Tajudin, memutuskan untuk memata-matai Tajudin sepulang sekolah. Ternyata Nadia mendapati kehidupan Tajudin yang belum pernah diketahuinya.

Sepulang sekolah, Tajudin mengelilingi kompleks perumahan dengan sepeda bututnya untuk menawarkan jasa cuci motor. Tajudin membantu perekonomian keluarganya dengan mencuci motor para penghuni kompleks itu. Kalau memang lagi ramai, biasanya Tajudin akan bolos sekolah.

Nadia yang mengetahui itu, berniat untuk membantunya, agar Tajudin bisa kembali bersekolah dan menjadi pesaingnya yang ternyata tanpa disadarinya, itu menjadi alasan selama ini dia rajin belajar. Tajudin menerima modal yang diberikan Nadia untuk berjualan bakwan jagung dan susu kedelai yang dibuat oleh Bu Entin, ibu Tajudin untuk dijual di sekolah Akan Indah Pada Waktunya. Tajudin tidak menyangka, kalau teman-temannya suka dengan jualannya yang selalu habis terjual tanpa sisa. Sehingga dengan begitu, Tajudin bisa membantu perekonomian keluarganya yang seharusnya menjadi kewajiban bapaknya, Pak Solar. Dan yang terpenting, ia tidak harus berkeliling kompleks menjadi pencuci motor dengan sering bolos sekolah.

Tapi, usaha jualan Tajudin harus terhenti saat Bu Sasmita, yang kebetulan adalah adik ipar dari kepala sekolah Akan Indah Waktunya melaporkan bakwan jagung dan susu kedelai Tajudin adalah makanan yang tidak hieginis. Karena ternyata jualan Tajudin bau sampah, yang tanpa diketahuinya bakwan dan susu yang dititipkan Tajudin ke Bu Sasmita, penjaga kantin saat di jam pelajaran berlangsung, sengaja dibuang oleh Bu Sasmita ke dekat tong sampah, yang ternyata diakui oleh Bu Sasmita bahwa bakwan dan susu jualan Tajudin memang enak saat dia makan tanpa sepengetahuan Tajudin. Sehingga, dia tidak mau Tajudin menjadi pesaingnya di sekolah Akan Indah Pada Waktunya.

Sedangkan pada saat yang lain, Pak Solar, bapak Tajudin melakukan aksi ekstremnya, dengan memanjat tower dan nangkring di sana selama berjam-jam, demi menarik perhatian warga sekitar agar mau memberinya modal untuk usaha, setelah uang pesangonnya habis dia buat berjualan solar di samping SPBU yang akhirnya harus gulung tikar karena ketakutannya setelah membaca Koran Lampu Kuning dengan judul berita “Dilempar Putung Rokok oleh Pembeli, Kios Bensin Eceran Meledak, Penjualnya Pingsan Berdiri” (Hal: 14)

Lagi-lagi, Nadia yang mengetahui aksi Pak Solar, dengan penuh keikhlasan membantu keluarga Tajudin dengan memberikan modal yang diminta Pak Solar untuk berwirausaha lagi. Kali ini Pak Solar tidak lagi berjualan solar di samping SPBU, tapi berjualan pulsa dengan nama counternya “Masuk Cell.” Karena Pak Solar berfikir kalau setiap orang pasti membutuhkannya. Tapi lagi-lagi usaha Pak Solar harus gulung tikar, karena kesembronoannya sendiri.

Setelah berbagai usaha sudah dilakukan Pak Solar, akhirnya Pak Solar ingat dengan kotak warisan yang diwariskan oleh almarhum bapaknya. Bapaknya berpesan, bahwa kotak warisan itu hanya boleh dibuka jika ada salah satu keluarganya yang kebetulan pewaris kotak warisan itu sedang dalam kesulitan yang tidak bisa terselesaikan. Selama ini, kotak warisan itu sudah diwariskan secara turun temurun oleh leluhurnya, dan selama ini pula kotak warisan itu belum pernah sekali dibuka. Itu pertanda bahwa dari pewaris kotak warisan itu tidak ada yang mempunyai masalah yang tidak bisa terselesaikan. Tapi ketika kotak warisan itu kini berpindah di tangannya, yang sudah tidak tahu harus melakukan usaha apa lagi untuk memberikan nafkah kepada anak istrinya, Pak Solar dengan sangat terpaksa membuka kotak warisan itu.

Alangkah terkejutnya Pak Solar ketika membuka kotak warisan itu. Dia berharap bahwa kotak warisan itu berisi emas batangan yang bisa membantu perekonomian keluarganya, tapi ternyata kotak warisan itu hanya berisi kertas yang bertuliskan resep cireng isi. Pak Solar mencoba membuat cireng isi itu sesuai dengan resep yang di tulis dari kotak warisannya. Dan diluar dugaan, ternyata cireng isi bikinan Pak Solar berbeda dengan cireng isi yang ada.

Akhirnya Pak Solar memutuskan untuk berjualan cireng isi. Dan ternyata cireng isi Pak Solar laris manis. Banyak yang suka dengan cireng isi Pak Solar. Seiring berkembangnya usaha Pak Solar, Nadia menawarkan Tajudian untuk mempromosikan cireng isi Pak Solar melalui sosmed. Nadia mengajari Tajudin bagaimana mengoperasikan sosmed seperti facebook dan twitter. Sampai akhirnya cireng isi Pak Solar di kenal di seluruh penjuru Indonesia. Dan Pak Solar membuka cabang usaha cireng isinya di berbagai kota di Indonesia.

Sejak saat itu perekonomian Pak Solar benar-benar sudah dikategorian sebagai seorang konglomerat. Hidup mereka benar-benar glamour. Banyak hal yang sudah berubah dari keluarga Pak Solar, tak terkecuali dengan Tajudin. Semenjak dia lulus dari Sekolah Akan Indah Pada Waktunya, dia mendapatkan dua gelar sekaligus, yaitu sebagai lulusan terbaik SMA Akan Indah Pada Waktunya dengan nilai UN tertinggi dan juga sebagai peraih voucher beasiswa masuk ke perguruan tinggi tanpa tes, sekaligus bisa mendapatkan cinta Hannah, yang dulu pernah menolak cintanya karena kemiskinannya.

Seiring berjalannya waktu, semua benar-benar berubah. Tajudin seakan lupa dengan sosok Nadia yang selama ini membantunya hingga bisa menjadi seperti sekarang. Dia selalu memanjakan Hannah yang ternyata baru disadarinya hanya mencintai dirinya karena kekayaannya.

Tajudin disadarkan oleh ibunya pada suatu hari, untuk hidup sederhana seperti saat mereka masih miskin seperti dulu. Dan semenjak itu pula, Tajudin seperti melihat video masa lalunya yang berputar. Ia melihat bagaimana baik dan tulusnya Nadia membantu keluarganya hingga bisa seperti sekarang saat ia diminta oleh Pak Solar untuk mencari Nadia untuk diajak ke rumahnya.

Tajudin mengakui kesalahan besarnya yang seakan kuaci lupa kulitnya. Ia memutuskan untuk bertemu dengan Nadia, tapi ternyata Nadia sudah pindah rumah dan ia tidak mengetahui dimana Nadia tinggal. Ia bertekad mencari Nadia sampai ketemu karena baru disadarinya bahwa selama ini wanita yang benar-benar tulus mencintainya hanyalah Nadia. Ia baru mengetahui dari kicauan-kicauan Nadia di akun twitternya.

Akan kah Tajudin menemukan Nadia? Apa yang sebenarnya terjadi dengan Nadia, sehingga dia harus pindah rumah? Dan bagaimana kisah percintaan mereka berdua? Jawabannya bisa ditemukan di Cireng Forever.

Novel komedi cinta ini adalah novel komedi yang pertama saya baca. Karena sebenarnya saya kurang menyukai novel-novel berbau komedi. Saya hanya berfikir bahwa novel-novel komedi pasti berisi cerita yang merangsang pembacanya agar bisa tertawa atau dipaksa tertawa. Karena tidak semua penulis bisa menuliskan cerita komedi. Jadi, kesannya juga kurang begitu nyaman untuk dibaca.

Tapi, Cireng Forever ternyata mematahkan asumsi saya. Meskipun bergenre komedi, novel ini tidak melepaskan poin-poin penting yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Sehingga selain bisa menikmati cerita-cerita lucunya, kita juga bisa mengambil pelajaran yang ada di dalam cerita tersebut.

Yang membuat novel ini unik juga adalah karena novel ini tidak hanya ditulis oleh satu penulis saja, melainkan ditulis oleh dua belas penulis. Tapi meskipun di tulis oleh dua penulis, novel ini tidak keluar dari poin-poin yang ingin disampaikan. Meskipun ada beberapa cerita yang miss, tapi pembaca tetap bisa terhibur, karena cerita ini memang dibuat komedi.

Ada juga sih, beberapa tulisannya yang salah, yang mungkin terlewati dalam proses editing. Tapi terlepas dari itu, semoga tidak akan terjadi lagi. Karena memang sedikit mengganggu :)

Dari covernya yang berjudul Cireng Forever (Pokonya Gue… Elo Deh, Beb!) dengan gambar grobak cireng dan dua remaja di sana. Membuat pembaca bisa menebak bahwa novel ini memang novel komedi cinta. Sehingga membuat pembaca semakin penasaran, dan ingin segera membaca (pengalaman sendiri hehehe).

Untuk menutup tulisan ini, saya pribadi merekomendasikan novel ini sebagai novel yang wajib dibaca, karena ceritanya yang ringan dan pastinya memberikan manfaat.

Mohon maaf jika banyak kata yang kurang bisa dinikmati dalam resensi ini. Karena memang masih belajar. Mohon kritik dan sarannya juga. Terima kasih buat semua yang sudah menyempatkan untuk membaca ^_^

Gresik, 31 Januari 2014

0 komentar :

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Ismiy Isnaynie
Saya akan terlihat cuek dan pendiam saat pertama bertemu. Tapi untuk selanjutnya? Tergantung anda ^_^
Lihat profil lengkapku