Terik
matahari kian menuju puncaknya. Aku mempercepat gerakan tanganku untuk segera
keluar kamar. Tak nyaman rasanya kalau teman-teman asrama menungguku. Karena
bisa dipastikan, mereka tak akan berhenti mengunci mulutnya.
Ku
buka pintu asrama pelan dan sedikit terkejut dengan pemandangan di depan
asrama. Ada beberapa perempuan dari asrama sebelah yang tengah belajar bersama
tutor lelaki yang baru aku lihat selama aku tinggal dan belajar di Pare,
Kampung Inggris.
Tiga
bulan yang lalu, tepatnya awal Januari 2011 aku memutuskan untuk pergi ke Pare,
Kediri. Meminta persetujuan orang tua agar mereka merestui aku untuk jauh dari
mereka. Meskipun sebenarnya alasan itu sama sekali tak benar. Aku hanya ingin