topbella

Kamis, 29 Desember 2011

Ayah... Kembalikan tangan Dita!!!!

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan mobil1.jpg, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja motor.jpgkarena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu
panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski
sudah minta maaf…Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

Dibalik cerita pendonor sumsum tulang belakang dan pelaku pemerkosaan

Di suatu Koran Itali, muncullah berita pencarian orang yang istimewa 17 Mei 1992 di parkiran mobil ke 5 Wayeli (nama kota, tak tahu aku bener engga nulisnya), seorang wanita kulit putih diperkosa oleh seorang kulit hitam. Tak lama kemudian,sang wanita melahirkan seorang bayi perempuan berkulit hitam. Ia dan suaminya tiba-tiba saja menanggung tanggung jawab untuk memelihara anak ini. Sayangnya,sang bayi kini menderita leukemia (kanker darah). Dan ia memerlukan transfer sumsum tulang belakang segera.

Ayah kandungnyamerupakan satu-satunya penyambung harapan hidupnya. Berharap agar pelaku pada waktu itu saat melihat berita ini, bersedia menghubungi Dr. Adely di RS Elisabeth.

Berita pencarian orang ini membuat seluruh masyarakat gempar.Setiap orang membicarakannya.Masalahnya adalah apakah orang hitam ini berani muncul Padahal jelas ia akan menghadapi kesulitan besar, Jika ia berani muncul, ia
akan menghadapi masalah hukum, dan ada kemungkinan merusak kehidupan rumah tangganya sendiri. Jika iatetap bersikeras untuk diam, ia sekali lagi membuat dosa yang tak terampuni. Kisah ini akan berakhir bagaimanakah ?

Seorang anak perempuan yang menderita leukimia ternyata menyimpan suatu kisah yang memalukan di suatu perkampungan Itali.Martha, 35 thn, adalah wanita yang menjadi pembicaraan semua orang.

Ia dan suaminya Peterson adalah warga kulit putih, tetapi diantara kedua anaknya, ternyata terdapat satu yang berkulit hitam. Hal ini menarik perhatian setiaporang disekitar mereka untuk bertanya, Martha hanya tersenyum kecil berkata pada mereka bahwa nenek berkulit hitam, dan kakeknya berkulit putih, maka anaknya Monika mendapat kemungkinan seperti ini

Musim gugur 2002, Monika yang berkulit hitam terus menerus mengalami demam tinggi. Terakhir ,Dr.Adely memvonis Monika menderita leukimia. Harapan satu-satunya hanyalah mencari pedonor sumsum tulang belakang yang paling cocok untuknya.Dokter menjelaskan lebih lanjut.

Diantara mereka yang ada hubungan darah dengan Monika merupakan cara yang paling mudah untuk menemukan pedonor tercocok. Harap seluruh anggota keluarga kalian berkumpul untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang
belakang. Raut wajah Martha berubah, tapi tetap saja seluruh keluarga menjalani pemeriksaan. Hasilnya tak satupun yang cocok.Dokter memberitahu mereka, dalam kasus seperti Monika ini, mencari pedonor yang cocok sangatlah kecil
kemungkinannya. Sekarang hanya ada satu carayang paling manjur, yaitu Martha dan suaminya kembali mengandung anak lagi. Dan mendonorkan darah anak untuk Monika.Mendengar usul ini Martha tiba-tiba menjadi panik, dan berkata tanpa suara Tuhan..kenapa menjadi begini ?

Ia menatap suaminya, sinar matanya dipenuhi ketakutan dan putus asa. Peterson mengerutkan keningnya berpikir.Dr. Adely berusaha menjelaskan pada mereka, saat ini banyak orang yang menggunakan cara ini untuk menolong nyawa
para penderita leukimia, lagi pula cara ini terhadap bayi yang baru dilahirkan sama sekali tak ada pengaruhnya. Hal ini hanya didengarkan oleh pasangan suami istri tersebut, dan termenung begitu lama. Terakhir mereka hanya berkata, Biarkan kami memikirkannya kembali.

Malam kedua, Dr. Adely tengah bergiliran tugas, tiba-tiba pintu ruang kerjanya terbuka, pasangan suami-istri tersebut. Martha menggigit bibirnya keras, suaminya Peterson, menggenggam tangannya, dan berkata serius pada dokter. Kami ada suatu hal yang perlu memberitahumu. Tapi harap Anda berjanji untuk menjaga kerahasiaan ini, karena ini merupakan rahasia kami suami-istri selama beberapa tahun.Dr.Adely menganggukkan kepalanya.

Itu adalah 10 tahun lalu, bulan 5 1992.Waktu itu anak kami yang pertama, Eleana telah berusia 2 tahun. Martha bekerja di sebuah restoran fast food.Setiap hari pukul 10 malam baru pulang kerja. Malam itu, turun hujan lebat. Saat Martha pulang kerja, seluruh jalanan telah tiada orang satupun. Saat melalui suatu parkiran yang tak terpakai lagi.

Martha mendengan suara langkah kaki, dengan ketakutan memutar kepala untuk melihat, seorang remaja berkulit hitam tengah berdiri di belakang tubuhnya.Orang tersebut menggunakan sepotong kayu, memukulnya hingga pingsan, dan memperkosanya. Saat Martha sadar, dan pulang ke rumah dengan tergesa-gesa, waktu telah menunjukkan pukul 1 malam.Waktu itu aku bagaikan gila keluar rumah mencari orang hitam itu untuk membuat perhitungan.Tapi telah tak ada bayangan orang satupun. Malam itu kami hanya dapat memeluk kepala masing-masing menahan kepedihan.Sepertinya seluruh langit runtuh.

Bicara sampai sini, Peterson telah dibanjiri air mata, Ia melanjutkan kembali . Tak lama kemudian Martha mendapati dirinya hamil. Kami merasa sangat ketakutan, kuatir bila anak yang dikandungnya merupakan milik orang hitam tersebut. Martha berencana untuk menggugurkannya, tapi aku masih mengharapkan keberuntungan, mungkin anak yang dikandungnya adalah bayi kami.Begitulah, kami ketakutan menunggu beberapa bulan.Maret 1993, Martha melahirkan bayi perempuan, dan ia berkulit hitam. Kami begitu putus asa, pernah terpikir untuk mengirim sang anak ke panti asuhan. Tapi mendengar suara tangisnya, kami sungguh tak tega.Terlebih lagi bagaimanapun Martha telah mengandungnya, ia juga merupakan sebuah nyawa.

Aku dan Martha merupakan warga Kristen yang taat, pada akhirnya kami memutuskan untuk memeliharanya, dan memberinya namaMonika.

Mata Dr.Adely juga digenangi air mata, pada akhirnya iamemahami kenapa bagi kedua suami istri tersebut kembali mengandung anak merupakan hal yang sangat mengkuatirkan. Ia berpikir sambil mengangguk-anggukkan kepala berkata Memang jika demikian, kalian melahirkan 10 anak sekalipun akan sulit untuk mendapatkan donor yang cocok untuk Monika.

Beberapa lama kemudian, ia memandang Martha dan berkata Kelihatannya, kalian harus mencari ayah kandung Monika. Barangkali sumsum tulangnya, atau sumsum tulang belakang anaknya ada yang cocok untuk Monika.Tetapi, apakah kalian bersedia membiarkan ia kembali muncul dalam kehidupan kalian ?

Martha berkata : "Demi anak, aku bersedia berlapang dada memaafkannya. Bila ia bersedia muncul menyelamatkannya. Aku tak akan memperkarakannya. Dr.Adely merasa terkejut akan kedalaman cinta sang ibu. Berita pencarian yang istimewa ini mengakibatkan banjir pedonor sumsum tulang belakang.

Terlebih lagi lewat waktu begitu lama, mau mencari sang pemerkosa dimana Martha dan Peterson mempertimbangkannya baik-baik, sebelum akhirnya memutuskan memuat berita pencarian ini di koran dengan menggunakan nama samaran. November 2002, di koranWayeli termuat berita pencarian ini, seperti yang digambarkan sebelumnya. Berita ini memohon sang pelaku pemerkosaan waktu itu berani muncul, demi untuk menolong sebuah nyawa seorang anak perempuan penderita leukimia !

Begitu berita ini keluar, tanggapan masyarakat begitu menggemparkan.Kotak suratdan telepon Dr. Adely bagaikan meledak saja, kebanjiran suratmasuk dan telepon, orang-orang terus >bertanya siapakah wanita ini Merekaingin
bertemu dengannya, berharap dapat >memberikan bantuan padanya. >Tetapi Martha menolak semua perhatian mereka, iatak ingin mengungkapkan identitas sebenarnya, lebih tak ingin lagi identitas Monika sebagai anak hasil pemerkosaan terungkap.

Saat ini juga seluruh media penuh dengan diskusi tentang bagaimana cerita ini berakhir.(suratkabar Roma) Komentar dengan topik : Orang hitam itu akan munculkah ? Jika orang hitam ini berani muncul, akan bagaimanakah masyarakat kita sekarang menilainya Akankah menggunakan hukum yang berlaku untuk menghakiminya Haruskah ia menerima hukuman dan cacian untuk masa lalunya, ataukah ia harus menerima pujian karena keberaniannya hari ini ? (Surat kabar Wayeli) manulis topik Bila Anda orang berkulit hitam itu, apa tindakan yang Anda lakukan? sebagai bahan diskusi. Dan menarik berbagai pendapat akan sulitnya berada di dua pilihan ini. Bagian penjara setempat terus berupaya membantu Martha, memberikan laporan terpidana hukuman pada tahun 1992 pada RS.Dikarenakan jumlah orang berkulit hitam di kota ini hanya sedikit, maka dalam 10 tahun terakhir ini juga hanya sedikit jumlah terhukum berkulit hitam.Mereka berkata pada Martha :Sekalipun beberapa orang bukanlah terhukum karena tindak perkosaan, tapi mungkin beberapa juga menemui hal seperti ini.

Beberapa orang ini juga sebagian telah keluar penjara, sebagian lainnya masih berada di dalam penjara.Martha dan Peterson menghubungi beberapa orang ini, begitu banyak terpidana waktu itu yang bersungguh-sungguh dan antusias untuk memberikan petunjuk.

Tapi sayangnya, mereka semua bukanlah orang hitam yang memperkosanya waktu itu.Tak lama kemudian, kisah Martha menyebar ke seluruh rumah tahanan, tak sedikit terpidana yang tergerak karena kasih ibu ini, tak peduli mereka berkulit hitam maupun berkulit putih, mereka semua bersukarela mendaftar untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang, berharap dapat mendonorkannya untuk Monika. Tapi tak satupun pedonor yang memenuhi kriteria di antara mereka.

Berita pencarian ini mengharukan banyak orang, tak sedikit orang yang bersukarela untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang, untuk mengetahui apakah dirinya memenuhi kriteria.Para sukarelawan semakin lama
semakin bertambah, di Wayeli timbullah wabah untuk mendonorkan sumsum tulang belakang.

Hal yang mengejutkan adalah kesediaan para sukarelawan ini menyelamatkan banyak penderita leukimia lainnya, sayangnya Monika tak termasuk diantara mereka yang beruntung.Martha dan Peterson menantikan dengan panik kemunculan si kulit hitam.Akhirnya dua bulan telah lewat, orang ini tak muncul-muncul juga.Dengan tidak tenang, mereka mulai berpikir, mungkin orang hitam itu sudah telah meninggalkan dunia ini Mungkin ia telah meninggalkan jauh-jauh kampung halamannya. Sudah sejak lama tak berada di Itali.Mungkin ia tak bersedia merusak kehidupannya sendiri, tak ingin muncul

Tapi tak peduli bagaimanapun, asalkan Monika hidup sehari lagi, mereka tak rela untuk melepaskan harapan untuk mencari orang hitam itu.Disaat sebuah jiwa merana tak menentu, harapan selalu disaat keputusasaan melanda kembali muncul. Saat itu berita pencarian juga muncul di Napulese, memporakporandakan perasaan seorang pengelola toko minuman keras berusia 30 tahun.Iaseorang kulit hitam, bernama Ajili. 17 Mei 1992 waktu itu, ia memiliki lembaran tergelam merupakan mimpi terburuknya di malam berhujan itu. Ia adalah sang peran utama dalam kisah ini. Tak seorangpun menyangka, Ajili yang sangat kaya raya itu, pernah bekerja sebagai pencuci piring panggilan.Dikarenakan orang tuanya telah meninggal sejak iamasih muda, ia yang tak pernah mengenyam dunia pendidikan terpaksa bekerja sejak dini. Ia yang begitu pandai dan cekatan, berharap dirinya sendiri bekerja dengan giat demi mendapatkan sedikit uang dan penghargaan dari orang lain. Tapi sialnya, bosnya merupakan seorang rasialis, yang selalu mendiskriminasikannya.Tak peduli segiat apapun dirinya, selalu memukul dan memakinya.17 Mei 1992, merupakan ulang tahunnya ke 20, ia berencana untuk pulang kerja lebih awal merayakan hari ulang tahunnya. Siapa menyangka, ditengah kesibukan ia memecahkan sebuah piring. Sang bos menahan kepalanya, memaksanya untuk menelan pecahan piring. Ajili begitu marah dan memukul sang bos, lalu berlari keluar meninggalkan restoran. Ditengah kemarahannya ia bertekad untuk membalas dendam pada si kulit putih. Malam berhujan lebat, tiada seorangpun lewat, dan di parkiran ia bertemu Martha. Untuk membalaskan dendamnya akibat pendiskriminasian, ia pun memperkosa sang wanita yang tak berdosa ini.

Tapi selesai melakukannya, Ajili mulai panik dan ketakutan.Malam itu juga ia menggunakan uang ulang tahunnya untuk membeli tiket KA menuju Napulese, meninggalkan kota ini.Di Napulese, ia bertemu keberuntungannya.Ajili mendapatkan pekerjaan dengan lancar di restoran milik orang Amerika.Kedua pasangan Amerika ini sangatlah mengagumi kemampuannya, dan menikahkannya dengan anak perempuan merka, Lina, dan pada akhirnya juga mempercayainya untuk mengelola toko mereka.Beberapa tahun ini, iayang begitu tangkas, tak hanya memajukan bisnis toko minuman keras ini, ia juga memiliki 3 anak yang lucu.

Dimata pekerja lainnya dan seluruh anggota keluarga, Ajili merupakan bos yang baik, suami yang baik, ayah yang baik.Tapi hati nuraninya tetap membuatnya tak melupakan dosa yang pernah diperbuatnya.

Ia selalu memohon ampun pada Tuhan dan berharap Tuhan melindungi wanita yang pernah diperkosanya, berharap ia selalu hidup damai dan tentram. Tapi ia menyimpan rahasianya rapat-rapat, tak memberitahu seorangpun. Pagi hari itu, Ajili berkali-kali membolak-balik koran, ia terus mempertimbangkan kemungkinan dirinyalah pelaku yang dimaksud. Sedikitpun ia tak pernah membayangkan bahwa wanita malangitu mengandung anaknya, bahkan menanggung tanggung jawab untuk memelihara dan menjaga anak yang awalnya bukanlah miliknya.

Hari itu, Ajili beberapa kali mencoba menghubungi no.Telepon Dr.Adely.Tapi setiap kali, belum sempat menekan habis tombol telepon, iatelah menutupnya

kembali. Hatinya terus bertentangan, bila ia bersedia mengakui semuanya, setiap orang kelak akan mengetahui sisi terburuknya ini, anak-anaknya tak akan lagi mencintainya, ia akan kehilangan keluarganya yang bahagia dan istrinya yang cantik. Juga akan kehilangan penghormatan masyarakat disekitarnya. Semua yang ia dapatkan dengan ditukar kerja kerasnya bertahun-tahun. Malam itu, saat makan bersama, seluruh keluarga mendiskusikan kasus Martha.Sang istri, Lina berkata : : "Aku sangat mengagumi Martha. Bila aku diposisinya, aku tak akan memiliki keberanian
untuk memelihara anak hasil perkosaan hingga dewasa. Aku lebih mengagumi lagi suami Martha, ia sungguh pria yang patut dihormati, tak disangka ia dapat menerima anak yang demikian". Ajili termenung mendengarkan pendapat istrinya, dan tiba-tiba mengajukan pertanyaan :Kalau begitu, bagaimana kau memandang pelaku pemerkosaan itu ?

Sedikitpun aku tak akan memaafkannya !!! Waktu itu ia sudah membuat kesalahan, kali ini juga hanya dapat meringkuk menyelingkupi dirinya sendiri, ia benar-benar begitu rendah, begitu egois, begitu pengecut ! Ia benar-benar seorang pengecut ! demikian istrinya menjawab dengan dipenuhi api kemarahan.Ajili mendengarkan saja, tak berani mengatakan kenyataan pada istrinya.Malam itu, anaknya yang baru berusia 5 tahun begitu rewel tak bersedia tidur, untuk pertama kalinya Ajili kehilangan kesabaran dan menamparnya.Sang anak sambil menangis berkata :"Kau ayah yang jahat, aku tak mau peduli kamu lagi. Aku tak ingin kau menjadi ayahku".Hati Ajili bagai terpukul keras mendengarnya, ia pun memeluk erat-erat sang anak dan berkata : "Maaf, ayah tak akan memukulmu lagi. Ayah yang salah, maafkan papa ya".

Sampai sini, Ajili pun tiba-tiba menangis. Sang anak terkejut dibuatnya, dan buru-buru berkata padanya untuk menenangkan ayahnya : "Baiklah, kumaafkan.Guru TK ku bilang, anak yang baik adalah anak yang mau memperbaiki kesalahannya.Malam itu, Ajili tak dapat terlelap, merasa dirinya bagaikan terbakar dalam neraka.Dimatanya selalu terbayang kejadian malam berhujan deras itu, dan bayangan sang wanita. Ia sepertinya dapat mendengarkan jerit tangis wanita itu. Tak henti-hentinya ia bertanya pada dirinya sendiri : "Aku ini sebenarnya orang baik, atau orang jahat ?" Mendengar bunyi napas istrinya yang teratur, ia pun kehilangan seluruh keberaniannya untuk berdiri. Hari kedua, ia hampir tak tahan lagi rasanya. Istrinya mulai merasakan adanya ketidakberesan pada dirinya, memberikan perhatian padanya dengan menanyakan apakah ada masalah Dan ia mencari alasan tak enak badan untuk meloloskan dirinya. Pagi hari di jam kerja, sang karyawan menyapanya ramah : "Selamat pagi, manager !" Mendengar itu, wajahnya tiba-tiba menjadi pucat pasi, dalam hati dipenuhi perasaan tak menentu dan rasa malu.Ia merasa dirinya hampir menjadi gila saja rasanya.

Setelah berhari-hari memeriksa >hati nuraninya, Ajili tak dapat lagi terus diam saja, iapun menelepon Dr. Adely. Ia berusaha sekuat tenaga menjaga suaranya supaya tetap tenang : "Aku ingin mengetahui keadaan anak malang itu. Dr. Adely memberitahunya, keadaan sang anak sangat parah. Dr.Adely menambahkan kalimat terakhirnya berkata :"Entah apa ia dapat menunggu hari kemunculan ayah kandungnya. Kalimat terakhir ini menyentuh hati Ajili yang paling dalam, suatu perasaan hangat sebagai sang ayah mengalir keluar, bagaimanapun anak itu juga merupakan darah dagingnya sendiri ! Ia pun membulatkan tekad untuk menolong Monika. Ia telah melakukan kesalahan sekali, tak boleh kembali membiarkan dirinya meneruskan kesalahan ini. Malam hari itu juga, ia pun mengobarkan keberaniannya sendiri untuk memberitahu sang istri tentang segala rahasianya. Terakhir ia berkata : "Sangatlah mungkin bahwa aku adalah ayah Monika Aku harus menyelamatkannya Lina sangat terkejut, marah dan terluka, mendengar semuanya, ia berteriak marah :"Kau PEMBOHONG !" Malam itu juga iamembawa ketiga anak mereka, dan lari pulang ke rumah ayah ibunya. Ketika ia memberitahu mereka tentang kisah Ajili, kemarahan kedua suami-istri tersebut dengan segera mereda.Mereka adalah dua orang tua yang penuh pengalaman hidup, mereka menasehatinya :"Memang benar, kita patut marah terhadap segala tingkah laku Ajili di masa lalu. Tapi pernahkah kamu memikirkan, ia dapat mengulurkan dirinya untuk muncul, perlu berapa banyak keberanian besar. Hal ini membuktikan bahwa hati nuraninya belum sepenuhnya terkubur. Apakah kau mengharapkan seorang suami yang pernah melakukan kesalahan tapi kini bersedia memperbaiki dirinya Ataukah seornag suami yang selamanya menyimpan kebusukan ini didalamnya ?" Mendengar ini Lina terpekur beberapa lama.
Pagi-pagi di hari keuda, ia langsung kembali ke sisi Ajili, menatap mata sang suami yang dipenuhi penderitaan, Lina menetapkan hatinya berkata :"Ajili, pergilah menemui Dr. Adely ! Aku akan menemanimu !"

3 Februari 2003, suami istri Ajili, menghubungi Dr. Adely.8 Februari, pasangan tersebut tiba di RS Elisabeth, demi untuk pemeriksaan DNA Ajili.Hasilnya Ajili benar-benar adalah ayah Monika.Ketika Martha mengetahui bahwa orang hitam pemerkosanya itu pada akhirnya berani memunculkan dirinya,ia pun tak dapat menahan air matanya. Sepuluh tahun ini ia terus memendam dendam kesumat terhadap Ajili, namun saat ini ia hanya dipenuhi perasaan terharu. Segalanya berlangsung dalam keheningan.Demi untuk melindungi pasangan Ajili dan pasangan Martha, pihak RS tidak mengungkapkan dengan jelas identitas mereka semua pada media, dan juga tak bersedia mengungkapkan
keadaan sebenarnya, mereka hanya memberitahu media bahwa ayah kandung Monika telah ditemukan.

Berita ini mengejutkan seluruh pemerhati berita ini. Mereka terus-menerus menelepon, menulis suratpada Dr. Adely, memohon untuk dapat menyampaikan kemarahan mereka pada orang hitam ini, sekaligus penghormatan mereka padanya. Mereka berpendapat :"Barangkali ia pernah melakukan tindak pidana, namun saat ini ia seorang pahlawan !"

10 Februari, kedua pasangan Martha dan suami memohon untuk dapat bertemu muka langsung dengan Ajili.Awalnya
Ajili tak berani untuk menemui mereka, namun pada permohonan ketiga Martha, iapun menyetujui hal ini. 18
Februari, dalam ruang tertutup dan dirahasiakan di RS, Martha bertemu langsung dengan Ajili.

Ajili baru saja memangkas rambutnya, saat ia melihat Marth, langkah kakinya terasa sangatlah berat, raut wajahnya memucat. Martha dan suaminya melangkah maju, dan mereka bersama-sama saling menjabat tangan masing-masing, sesaat ketiga orang tersebut diam tanpa suara menahan kepedihan, sebelum akhirnya air mata mereka bersama-sama mengalir. Beberapa waktu kemudian, dengan suara serak Ajili berkata : "Maaf...mohon maafkan aku !"

Kalimat ini telah terpendam dalam hatiku selama 10 tahun. Hari ini akhirnya aku mendapat kesempatan untuk mengatakannya langsung kepadamu.Martha menjawab :"Terima kasih Kau dapat muncul. Semoga Tuhan memberkati, sehingga sumsum tulang belakangmu dapat menolong putriku".

19 Februari, dokter melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang Ajili.Untungnya, sumsum tulang belakangnya sangat cocok bagi Monika Sang dokter berkata dengan antusias : "Ini suatu keajaiban !"

22 Februari 2003, sekian lama harapan masyarakat luas akhirnya terkabulkan.Monika menerima sumsum tulang belakang Ajili, dan pada akhirnya Monika telah melewati masa kritis. Satu minggu kemudian, Monika boleh keluar RS dengan sehat walafiat. Martha dan suami memaafkan Ajili sepenuhnya, dan secara khusus mengundang Ajili dan Dr. Adely datang kerumah mereka untuk merayakannya.Tapi hari itu Ajili tidak hadir, ia memohon Dr. Adely membawa suratnya bagi mereka. Dalam suratnya ia menyatakan penyesalan dan rasa malunya berkata :"Aku tak ingin kembali mengganggu kehidupan tenang kalian. Aku berharap Monika berbahagia selalu hidup dan tumbuh dewasa bersama kalian.Bila kalian menghadapi kesulitan bagaimanapun, harap hubungi aku, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu kalian". Saat ini juga, aku sangat berterima kasih pada Monika, dari dalam lubuk hatiku terdalam, dialah yang memberiku kesempatan untuk menebus dosa. Dialah yang membuatku dapat memiliki kehidupan yang benar-benar bahagia
di saparoh usiaku selanjutnya.Ini adalah hadiah yang ia berikan padaku ! ( Italia post)

Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

Antara aku dan suamiku

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,

" Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhhĆ¢€¦ dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. DanĆ¢€¦.aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, " Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?"

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha,

Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.

Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

yours,

Mario

Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya..

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.

Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********

Setahun kemudian¦

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

" Mario, suamiku¦.

Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginankuĆ¢€¦ Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukkuĆ¢€¦..

Ternyata aku keliruĆ¢€¦. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.

Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, " kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"

Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.

Istrimu,

Rima"

Di surat yang lain,

"Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha¦"

Disurat yang kesekian,

".Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.

Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah¦.

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya¦.."

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya¦ dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

Disurat terakhir, pagi ini¦

".Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?

Jelita menatap Meisha, dan bercerita,

" Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi¦ aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante¦.. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,

Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar¦. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku¦.

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.

Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

Selasa, 27 Desember 2011

I love U The way you are

Di malam yang begitu pekat
Dibawah sorot sinar rembulan
Beserta gemerlapnya cahaya bintang
Aku termenung seorang diri
Mempelajari dan memahami akan diri sendiri

Apa aku ini egois?
Apa aku ini sombong?
Dan apa aku ini terlalu jahat?
Tanyaku pada diri sendiri

Ku tatap kembali rembulan nan cantik
Tak kusadari butiran-butiran hangat itu telah berjatuhan
Memenuhi pipiku hingga membentuk anak sungai kecil

Kembali aku bertanya pada diri sendiri
Sebenarnya siapa yang egois?
Aku atau dirinya?
Sebenarnya siapa yang sombong?
Aku atau dirinya?
Dan siapa pula yang jahat?
Aku atau dirinya?

Dia terlalu sibuk dengan aktifitasnya
Dia terlalu menuntut dirinya
Dia terlalu... terlalu... dan terlalu...

Entahlah...
Apa aku pantas menuntutnya?
Apa aku pantas mengaturnya?
Apa aku pantas memintanya?

Yah... Meminta sedikit waktunya
Untuk berbagi cerita dengannya
Meminta sedikit perhatiannya
Untuk mengetahui apa yang ku rasakan saat itu juga
Dan meminta hakku padanya
Untuk mengutarakan apa yang ingin kukatakan padanya

Entahlah...
Mungkin ini hanya penilaian salah dimataku
Dan berharap kalau memang ini hanya kesalahan
Kesalahan yang teramat besar
Yang pernah ada dalam fikiranku

Aku menyadari
Diapun menyadari
Bahwa aku tak punya banyak kesempatan
Bahkan kesempatan untuk menceritakan diriku sendiri kepadanya

Hingga ia berkata
"Aku masih belum mengenalmu"
Dan aku hanya bisa tersenyum mendengarnya

Mungkin selama ini aku terlihat sempurna dimatanya
Mungkin selama ini aku selalu ceria didepannya
Dan mungkin selama ini aku tak pernah kecewa terhadapnya

Tapi sebenarnya itu adalah kesalahan besar
Dibalik kesempurnaanku dimatanya
Ada kerapuhan yang teramat ku rasakan
Dibalik keceriaanku didepannya
Tersimpan butiran air mata yang tertahan
Dan dibalik tak pernahnya aku kecewa padanya
Terdapat kemarahan yang ingin ku perlihatkan

Mungkin inilah yang namanya cinta
Yah... cinta..
Cinta yang mengubah semuanya

Mengubah kerapuhan menjadi kesempurnaan
Mengubah tangisan menjadi keceriaan
Serta mengubah kemarahan menjadi keramahan

I love u the way you are....
Terima kasih
Kau telah mengajariku
Mengajari hidup dalam keikhlasan
Yang sebenarnya teramat pahit rasanya
Tapi denganmu
Kepahitan itu telah tercampur oleh manisnya madu cinta

Minggu, 25 Desember 2011

Doaku Untukmu Kekasihku

Tuhan…
Bolehkah aku bercerita?
Bolehkah aku menangis?
dan bolehkah aku meminta?

Tuhan…
Aku hanya ingin bercerita
Bahwa sudah dua hari ini ia sakit
Dan hanya bisa terbaring lemas di atas kasur
Entahlah aku tak tahu persis
Bagaimana keadaannya sekarang
Yang ku dengar hanya suaranya
Yah... Suara lemas yang tak pernah ku dengar sebelumnya

Suara yang biasa terdengar merdu
Suara yang biasanya membuatku tertawa
Suara yang biasanya menemani hari-hariku
Dan suara yang biasanya menghiburku
Kini telah berubah menjadi suara yang menyakitkan bagiku
Aku mendengar  betapa tersiksa dirinya
Dengan batuk  yang membuat tenggorokannya sakit
Batuk yang menyulitkannya untuk berbicara
Bahkan pasti sangat tersiksa sekali
Saat ia harus memaksakan untuk berbicara

Yah.. berbicara dengan aku
Yang tak pernah mau tahu
Apa yang kini tengah ia rasakan

Tuhan…
Aku ingin menangis
Karena kini suara merdu itu tak dapat ku dengar
Tak dapat membuatku tertawa
Tak dapat  menemani hari-hariku
Dan tak dapat menghiburku lagi

Tuhan…
Aku ingin meminta PadaMu
Hanya padaMu
Tolong pindahkanlah penyakitnya padaku
Tolong berilah ketersiksaan itu padaku
Dan tolong jangan kau siksa lagi dia

Aku akan lebih tersiksa
jika harus melihatnya seperti itu
Aku akan lebih tersiksa
jika tak melihat senyum manisnya lagi
Dan aku lebih tersiksa
Jika tak mendengar suara merdunya

Tuhan…
Tolong kali ini aku minta sembuhkanlah dia
Tolong cabut penyakit yang kini berada dalam tubuh yang tak berdosa itu
Dan tolong angkat derajatnya di mataMu
Sebagai hamba yang sholih
Serta pantas mendapat kebaikanMu
Amin…

Gresik, 25 December 2011
Pukul 21:22

Rabu, 21 Desember 2011

Tolong Kembalilah kau seperti yang dulu

Aku begitu  mencintaimu
Aku begitu menyayangimu
Seperti halnya kau yang mencintaiku dan menyayangiku
Mungkin aku lebih merasakan cinta dan sayang
Dari cinta dan sayang yang kau rasakan

Ada satu hal yang tak pernah kau tahu
Ada satu suara yang tak pernah kau dengar
Ada satu kerinduan yang tak pernah kau sadari
Dan ada satu hal yang tak ku sukai

Entah kenapa aku harus selalu menangis
Dikala ku selalu mendengarkan suaramu
Suara yang seharusnya selalu kurindu
kini berubah menjadi suara yang selalu menghantuiku
Suara yang seharusnya selalu membuatku tersenyum
Kini berubah menjadi suara yang selalu menyiksaku

Kau mengatakan bahwa kau ingin berubah
Kau mengatakan bahwa kau ingin menjadi lebih baik
Dan kau katakan pula bahwa kau ingin aku mendapatkan yang terbaik
Dengan merubah dirimu menjadi yang terbaik

Tapi tahukah engkau bahwa aku tak menyukainya
aku tak menyukai kamu yang baru
Aku tak menyukai perubahanmu
Meski kau katakan bahwa semuanya itu hanya untukku

Kini entah dengan terpaksa atau senang hati
Aku harus menerimamu kembali
Dengan banyak hal perubahan yang kau beri
Hati ini selalu menangis
Tapi selalu bisa tertutupi oleh senyum manis
Satu kata yang kau katakan
Sebenarnya kau telah menjatuhkan satu butir air mata
Sedangkan kau telah mengatakan banyak kata
Sehingga entah sudah berapa banyak kau majatuhakan air mata ini

Kau memang berharap bahwa kau bisa menjadi yang lebih baik
Tapi sesungguhnya kau lupa
Bahwa bukan itu yang membuat aku tertarik
Aku mencintaimu dan menyayangimu setulus hatiku
Karena kepolosanmu dan keluguanmu
Bukan karena kepintaranmu memainkan kata-kata itu

Kau memintaku untuk mendukungmu
Maka akupun menyanggupinya
Tapi aku hanya minta kau bisa menyanggupi permintaanku
Permintaan yang bisa mengembalikan senyumanku
Tolong kembalilah kau seperti yang dulu
Disaat kau bersamaku
Cukup disaat bersamaku
Bukan bersama orang-orang disekelilingmu.

Gresik, 13 December 2011
07:57

Ribuan Air mata Tlah Bercucuran

30 November 2011
Malam itu entah kenapa aku ingin sekali membaca novel, tapi aku juga sedikit kesal, karna aku tak mempunyai novel baru yang bisa aku baca, akhirnya akupun mempunyai rencana untuk membelinya ditoko buku terdekat atau pinjem disebuah rental buku yang baru aku tahu.
Keinginan itu tidak berjalan mulus, karna malam itu sepertinya aku nggak bakalan boleh keluar membawa motor, melihat kondisi jalan yang tidak mendukung akibat sisa hujan tadi sore, maka akupun  berniat untuk mengurungkannya, tapi tiba-tiba aku ingat sahabatku, aku berniat mengajaknya untuk jalan malam itu, meskipun aku tahu kemungkinan dia mau mangabulkan permintaanku untuk mengantarku cari novel yang bagus sangat tipis, tapi aku tak menyerah untuk mencoba mengajaknya.
Dengan agak ragu akupun mengirim sms kepadanya, tak butuh waktu yang lama dia membalas sms ku, dan setelah sms yang kesekian kalinya akhirnya diapun mengiyakan permintaanku dengan mau mengantarku untuk mencari novel, dengan sayarat berangkatnya nanti jam delapan sepulangnya dia ngajar privat, tanpa menunggu lama akupun mengatakan “Siap bos”, jam berapun aku mau menunggunya, asalkan malam itu aku bisa dapat novel yang bisa aku baca, asal nggak sampai jam Sembilan malam keatas yaa… hee hee hee (oiya aku lupa ngasi’ tahu kalau temenku cewek ya, bukan cowok, hee hee hee)
Ternyata temanku datang lebih awal dari yang dia sanggupi, dia datang kerumah jam setengah delapan, akupun dibuat gelagapan olehnya, maka akupun meminta izin kepadanya untuk menunggu sebentar, karna semenjak pulang dari ngajar di TPA tadi sore, aku belum melepas seragam nagajar, dan nggak mungkin banget kalau aku harus keluar dengan pakaian sergam itu juga kan? Hee hee hee
Kitapun meluncur ke tempat yang sedikit membuat aku penasaran, beberapa hari yang lalu saat aku lagi jalan sendirian, aku menemukan sebuah rumah kecil yang bertuliskan “RENTAL BUKU” menyewakan berbagai buku, komik, novel dll, maka akupun mengatakan kepada temanku untuk datang ke tempat itu dan berharap ada banyak novel yang bisa aku sewa.
Saat sampai ditempat tujuan, akupun disambut oleh rasa kecewa, karna ternyata buku yang disewakan lebih banyak komiknya dari pada novel, maka akupun mengajak temanku untuk pergi ke toko buku aja, meskipun nggak yakin juga kalau disana kita akan mendapatkan buku bagus, karna beberapa kali datang kesana juga buku-buku yang ada hanya buku-buku yang sudah nggak laku lagi.
Sesampainya di toko buku itu, kita berdua shock, karna saat kita melihat semua novel yang ada di sebuah ranjang khusus, semua harga disana sangat murah sekali, tapi akupun tak lantas terbujuk dengan harganya, karna kalaupun harganya sangat murah, kualitas ceritanya juga mungkin nggak kalah harganya juga, karna malam itu aku benar-benar ingin membaca novel yang bisa membuat aku terinspirasi dan membuat aku tergerak untuk mau menulis lagi.
Maka akupun melihat-lihat buku di rak yang lain, saat melihat-lihat di rak yang lainpun aku tak terbujuk untuk membelinya, akhirnya temankupun mengajak aku untuk melihat-lihat buku-buku yang ada dilantai atas, saat kita menuju lantai atas, seorang penjaga bukupun menyapa aku dan bertanya padaku “Selamat malam mbak, ada yang bisa kami bantu?” Tanya penjaga itu, “ehm… mau nyari’ novel surat kecil untuk tuhan, ada mbak?” jawabku sekenanya, “Oiya ada, itu dibawah tadi” jawabnya, dengan spontan akupun sedikit histeris Tanya balik kepadanya “Hah.. ada? Yang bener? Mana mbak?” penjaga itupun mengambilkan buku yang aku maksud, dengan perasaan yang begitu bahagia, akupun menerima novel itu, novel yang tinggal satu-satunya saat itu.
“Ahirnya… novel yang selama ini aku cari, ketemu juga” desisku gembira, akupun melihat-lihat novel yang lain, mungkin saja ada novel yang menarik lagi untuk dibaca, ahirnya karna lelah juga berkeliling mencarinya, akupun hanya mendapat tiga novel malam itu.
Sesampainya dirumah, dengan tidak sabar akupun langsung membaca novel yang selama ini aku cari, dengan semangat aku membaca tiap lembar novel tersebut, dan benar saja novel yang selama ini hanya bisa aku dengar dari teman-temanku, yang bilang kalau novel itu sangat bagus yang pastinya bakalan buat semua para pembacanya menangis ketika membaca bait demi bait ceritanya.
Entahlah, sudah berapa banyak air mata yang keluar malam itu saat membaca novel tersebut, aku juga bingung kenapa bisa air mata itu keluar dengan sendirinya ketika membaca kata demi kata cerita yang sukses membuat aku tersentuh hingga menangis tak henti-hentinya, semakin aku membaca cerita itu, semakin deras air mata yang mengalir.
Dan setelah selesai membaca cerita novel tersebut, kata petama yang aku ucapkan adalah “Subhanallah… Allahuakbar… sungguh sangat luar biasa, semoga Allah memberikan tempat terbaik untuk keke”
Surat Kecil Untuk Tuhan, adalah novel true story yang menceritakan seorang gadis kecil berumur 13 tahun, yang baru saja menginjak dewasa, mengidap penyakit kanker yang sangat ganas sekali, kanker itu bernama Rabdomiosarkoma, atau dalam bahasa lokalnya kita bisa mengenalnya kanker kelenjar lunak, yang mana kanker itu adalah kanker yang baru ada di Indonesia untuk yang pertama kalinya dan diidap oleh seorang pasien yang masih sangat muda sekali.
Benar-benar luar biasa perjuangan sang ayah dan sang anak yang mengidap penyakit tersebut untuk bisa sembuh, berbagai carapun dilakukan untuk bisa sembuh, asal tak melalui jalan operasi, karna jika memakai jalan operasi, maka si cantik itupun harus rela kehilangan sebagian wajah dan matanya harus buta sebelah, bahkan tak ada jaminan untuk sembuh setelah operasi tersebut, ayah mana yang tega melihat putri satu-satunya yang dia sayang harus kehilangan sebagian wajah cantiknya, dia masih sangat muda dan bagaimana bisa dia menghadapi masa depannya dengan wajah cacat seperti itu.
Gita Sesa Wanda Cantika, atau biasa akrab dipanggil keke tersebut, tak pernah menyangka kalau ternyata sakit mata yang awalnya ia rasakan itu adalah awal penderitaan dia melawan kanker ganas itu, dari sakit mata yang disertai mimisan yang terus menerus tersebut membuat dia curiga terhadap penyakitnya, apa lagi saat tumbuh benjolan sebesar bola pingpong diwajahnya yang semakin besar semakin besar dan hingga sebesar kelapa benjolan tersebut.
Sang ayah tak pernah memberi tahu kepada keke perihal penyakitnya tersebut, hingga dia tahu bahwa dia mengidap penyakit kanker, saat dia ingin berobat disebuah pesantren yang ada di banten, sang tabib histeris mengatakan ketidak sanggupannya untuk menyembuhkan penyakit yang berjenis kanker tepat didepan keke, sontak saja keke yang tadinya ceria saat perjalan menuju banten yang ditemani sahabat-sahabatnya, menjadi shock dan sedih, karna tenyata penyakit yang dia kira tumor itu ternyata lebih menyeramkan dari tumor, dia mengidap kanker, meskipun dia sendiri masih belum tahu jenis kankernya, tapi dia bisa merasakan hebatnya rasa sakit yang dia rasakan.
Hingga suatu hari, usaha sang ayah untuk menyembuhkan kanker itu terbayar sudah dengan kesembuhan yang tak pernah disangka oleh dokter yang menangani keke sendiri saat itu, sampai kasus penyakitnya tersebut dijadikan bebarapa kali seminar oleh beberapa dokter yang dihadiri oleh beberapa dokter yang tak hanya dari Indonesia saja, melainkan dari berbagai Negara.
Mungkin Allah memang benar-benar sayang terhadap keke, kebahagiaan itu tak bisa ia rasakan lebih lama lagi, karna lagi-lagi kanker itu kembali datang kepada gadis cantik itu, hingga ahirnya ia tertidur lama untuk selamanya meninggalkan kanker yang selama ini menyiksanya, meskipun ia sudah menjalani pengobatan yang dulu pernah menyembuhkannya, tapi pengobatan itu gagal, bahkan kanker itu menyerang organ-organ keke yang lainnya.
Sebelum ia meninggakan ayah, sahabat dan keluarga besarnya, keke mempersembahkan hasil ujian ahir dengan nilai tiga terbaik dikelasnya, ini sungguh sulit dipercaya oleh ayahnya sendiri, karna melihat kondisi keke saat itu yang sangat memprihatinkan, ternyata terbayar sudah dengan hasil yang benar-benar memuaskan, ia menunjukkan kepada semuanya, bahwa kanker yang selama ini menyerangnya, tak membuatnya berputus asa untuk mendapatkan prestasi yang memuaskan seperti teman-teman lainnya yang normal tanpa kanker seperti dirinya.
Dan sebelum ia pergi ia menuliskan sebuah surat kecil untuk Tuhan yang ia titipkan kepada kakak cantik yang ada dalam mimpinya, surat itu bertulis
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangis di dunia ini
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama yang terjadi padaku, terjadi pada orang lain
Tuhan…
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu?
Tuhan…
Bolehkah aku memohon satu hal kecil pada-Mu?
Tuhan…
Biarkan aku bisa dapat melihat dengan mataku untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan…
Ijinkan rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan…
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan…
Berikan aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidupku kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan…
Surat kecil ini adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali
Ke dunia yang Kau berikan padaku.
Setelah dia memberikan surat itu kepada kakak cantik yang ada disampingnya, dia kembali berlari kepada sang ayah untuk berpamitan pergi bersama kakak cantik yang ada dalam mimpinya, dalam mimpi tersebut, keke meminta kakak cantik itu bunga melati yang sedang dibawanya untuk diberikan kepada sang ayah, tapi karna saat dia lari dengan tiupan angin yang sangat kencang, ahirnya saat dia terbangun dari koma, dia tak bisa memberikan bunga melati itu kepadanya, hanya wangi bunga melati itu yang bisa dirasakan oleh orang-orang yang sedang berada di kamar rumah sakit itu melepas kepergian keke untuk selama-lamanya.
Bagi teman-teman yang belum pernah membaca novel ini, saya sangat menganjurkan untuk membacanya, karna disana teman-teman tidak akan hanya menikmati cerita yang bagus, tapi teman-teman akan menemukan banyak sekali pelajaran yang bisa didapat.
Sebelum mengahiri tulisan ini, aku mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang sudah menyempatkan waktunya untuk membaca coretanku ini.
Gresik, 01 Desember 2011
                12:37

About Me

Foto Saya
Ismiy Isnaynie
Saya akan terlihat cuek dan pendiam saat pertama bertemu. Tapi untuk selanjutnya? Tergantung anda ^_^
Lihat profil lengkapku