topbella

Jumat, 30 September 2011

Siapakah sebenarnya dirimu???


Hadirmu tlah merubah warna hidupku
Awalnya aku tak merasa apapun
Ketika ku mengenalmu
Tidak lebih dari seorang teman
Awalnya aku tak merasa apapun
Ketika kita bisa sharing bersama
Tidak lebih saling berbagi pengalaman
Awalnya aku tak merasa apapun
Ketika ternyata kita mempunyai banyak kesamaan
Yang ternyata tidak lebih dari sebuah kebetulan

Tapi seiring berjalannya waktu
Perasaan-perasaan itu menggerebek hatiku
Yang masih sangat labil dan rentan tuk didatangi
Perasaan itu semakin galau
Ketika berbagai pujian kau elu-elukan untukku

Siapakah sebenarnya dirimu?
Saat ku tlah terperangkap dalam permainan hatimu
Saat ku mulai mengharap kehadiranmu
Saat ku mulai menginginkan dirimu
Saat itu pula aku harus siap tuk mematahkan hatiku sendiri

Siapakah sebenarnya dirimu?
Engkau tak lebih dari seorang pembunuh
Yang tlah sukses membuat aku sakit hati
Hati yang sudah lama aku jaga
Dengan penjagaan benteng yang tlah lama ku bangun
Dengan berbagai bahan pengalaman waktu yang cukup panjang

Tapi ternyata benteng itu tak cukup kuat melindungiku
Dari racun kehadiranmu
Yang hanya dalam hitungan jari saja
Tlah sukses membuat aku takluk pada dirimu

Ku biarkan orang-orang sekitar mencelaku
Ku biarkan orang-orang sekitar menghinaku
Dan ku biarkan mereka tertawa diatas perih hatiku
Karna aku hanya ingin menikmati nikmatnya perasaan itu

Kian hari kian sakit perasaan ini
Mana kala hitungan hari kepulanganku semakin dekat
Dan dirimu tlah jauh dari jangkauanku

Tetesan-tetesan air mata ini sungguh tak ingin ku suguhkan
Tetesan-tetesan air mata ini sungguh tak ingin ku tunjukkan
Cukup diriku yang tahu apa yang sebenarnya aku rasakan kini

Aku mencintaimu seperti apa yang ku dengar dari mereka
Tapi aku juga membencimu
Karna kini ku tak bisa lagi dekat denganmu seperti saat itu
Aku hanya mencoba untuk mengerti kesibukanmu
Dan belajar untuk tak menjadi seorang yang egois

Cukup ucapan terima kasih ku persembahkan padamu
Yang kini sudah membangkitkan perasaan masa lalu
Hanya dengan mengenalmu beberapa waktu

Pare, 30 September 2011
Pukul: 17:31

Kamis, 29 September 2011

Sejarah Rahasiaku


Ku menatapmu dari kejauhan
Yang tak pernah kau sadari
Bahwa ku slalu mengikuti gerak gerikmu
Menikmati suara renyahmu
Yang membuatku tak ingin melepas pandanganku padamu

Saat kau tertawa
Melihat raut wajahmu yang ceria
Bersama orang-orang disekitarmu
Sukses membuatku cemburu

Sungguh ingin sekali ku mendekat padamu
Ikut merasakan lepasnya tertawa riang bersamamu
Bercanda asyik bersamamu
Dan menikmati seluruhnya tentangmu

Tapi… buru-buru ku menyadarkan diriku segera
Dari hayalan mimpi yang paling teratas
Bersamamu orang yang sungguh sangat sulit sekali rasanya bisa ku rengkuh

Tak ada keberanian mengakui apa yang kini terasa
Mungkin ini hanyalah sebuah sejarah rahasia
Tentangku yang mengagumi dirimu
Yang entah apa kamu juga merasakan apa yang kini ku rasa?

Biarlah…
Aku hanya akan membuatnya sebagai sebuah sejarah rahasiaku
Rahasia terindah, sekaligus menyakitkan
Tentang aku yang mengagumimu.

Pare, 30 September 2011
Pukul: 12:26
(Sekolah dulu euy… hee hee hee)

Rabu, 28 September 2011

Harapan atau Do’a????


Hari demi hari seperti benang kusut
Yang sama sekali tak menarik tuk dilirik
Aku sendiri tak mengerti juga
Dengan apa yang tengah ku jalani

Kini setelah aku belajar untuk mencintaimu
Belajar untuk menyayangimu
Belajar untuk memahamimu
Dan belajar semuanya tentangmu

Saatnya aku juga untuk belajar membencimu
Belajar untuk muak padamu
Belajar untuk tak slalu merindukanmu
Serta belajar untuk menghilangkan ingatanku tentangmu

Mampukah aku menjalaninya?
Mampukah aku membencimu?
Mampukah aku muak padamu?
Dan mampukah aku menghilangkan dirimu dariku?
Entahlah..
Itu semua hanya sebuah harapan
Atau do’a yang akan segera didapat?

Pare, September 29 2011
Pukul: 11:20

Selasa, 20 September 2011

Sekilas ceritaku hari ini…


Kadang kala aku ngerasa kalau aku hanya sendirian disini, meskipun pada kenyataannya banyak sekali orang-orang yang ada disekitarku yang aku yakin sekali kalau mereka menyayangi aku, peduli aku dan membutuhkan aku, tapi entah mengapa kadang kala perasaan kesepian itu kerap kali hinggap dalam diriku.
Mungkin tadi pagi aku bisa tertawa lepas dengan nada yang sungguh sangat riang dan melupakan segala sesuatu yang tengah menjadi bebanku, tapi disaat seperti ini aku tak bisa membohongi diriku sendiri bahwa kini aku kesepian.
Aku mendengar suara riang dan gaduh teman-temanku, tapi entah mengapa aku masih merasa kalau aku tersudut sendiri dari mereka, aku membutuhkan seorang teman yang tulus berteman denganku tanpa melihat siapa aku, tanpa adanya suatu tujuan yang tlah terencana.
Tapi sungguh sangat picik sekali kalau aku sampai hati berfikir jauh seperti itu, karna aku sangat yakin sekali dan seratus persen percaya kepada teman-temanku yang disini bahwa mereka semua benar-benar menyayangi aku dan mau berteman dengan aku tanpa melihat siapa aku alias bener-bener tulus mau berteman dengan aku, apa adanya aku, meskipun tak jarang juga ada sebagian teman yang kadang kala melihat sebelah siapa aku, tapi aku juga tak mau ambil pusing untuk berteman lebih dekat dengannya, kalau memang dia nggak mau berteman dengan aku, ya udah! Toh nggak ada ruginya juga buat aku kalau aku nggak berteman dengannya, semoga aja keinginan aku untuk tak berteman dengan dia dan tak mau lebih dekat dengannya karna aku bisa terhindar dari hal-hal yang bisa merugikan aku sendiri, bukan untuk memutuskan tali silaturrahim.
Huft… kadang kala disaat seperti ini ada sebagian teman yang mendatangi aku yang tersudut sendiri dikamar, mereka meminta aku untuk ditemani belajar bareng membahas pelajaran yang mereka dapat di tempat kursusan mereka, mungkin karna keterbatasan waktu belajar bersama ditempat kursusanlah yang memaksa mereka untuk minta belajar bareng dengan aku, jadi kadang kala aku merasa kalau ternyata keberadaanku bukanlah sebagai penghuni disini saja, tapi ternyata keberadaanku bisa mendatangkan manfaat pada mereka, sungguh aku sangat senang kalau ada teman yang meminta ditemani untuk belajar bareng sama aku, karna dengan begitu aku juga bisa memberikan ilmu yang sudah aku dapetin.
Kadang kala juga ada sebagian teman yang hanya datang kekamar mengganggu waktu-waktu terindahku yang lagi asyik bergulat dengan rangkain kata per kata yang bisa aku share kan kepada teman-teman disini, karna entah mengapa juga aku nggak suka ketika aku sudah berada didepan layar notebook ku, aku nggak mau ada satu orang pun yang mengganggu waktu-waktu yang mengasyikkan buat aku untuk merangkai rangkaian kata yang tengah bergelut dalam fikiranku untuk dikeluarkan semuanya.
Karna kadang kala ketika aku harus meninggalkan layar notebook ku beberapa menit saja, semua yang ingin aku tulis akan seketika hilang semua, makanya aku sangat tidak suka jika ada yang mengganggu aku atau sekedar ngajak ngobrol ringan denganku ketika aku sudah ada didepan notebookku.
Aku rasa disinilah saat-saat dimana aku bisa mengekspresikan segala sesuatu yang ada dalam fikiranku untuk bisa menghasilkan sebuah coretan yang mungkin hanya sebuah coretan tanpa ada manfaat yang bisa diambil, tapi itu bukanlah tujuan utamaku, yang pasti aku bisa meluapkan segala yang tengah berkecamuk dalam hati dan fikiran.
Mungkin dari ketidak sadaranku membuat coretan ini, bisa menjadi bagian dari sejarah hidup aku yang bisa aku tunjukkan pada anak-anakku besok, bahwa inilah aku pada saat itu.
Yah… sepertinya sampai sini dululah coretan hari ini, mataku udah rada sepet juga ni…
Daaaggghhhh…………. Mo bobok dulu yak J

Pare, 20 September 2011
Pukul 21:15

Senin, 19 September 2011

Wanita karir atau Ibu rumah tangga???


Sengaja memakai judul tersebut, karna seringkali judul tersebut dipakai untuk kelas debat di S’TORY pada hari senin malem.
Well… disini kita (member S’TORY 1) seringkali dibuat bingung oleh pilihan-pilihan yang tersedia, karna setiap pilihan pastinya mempunyai dampak yang positif dan dampak yang negative, tapi pada malam hari ini kita bukan disuruh memilih “apa kita ingin menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga?”, tapi lebih tepatnya “Apa yang kalian pilih jika kalian mempunyai seorang anak, apa kalian ingin menitipkan anak kalian ke orang tua kalian untuk minta merawat anak kaliaan atau kalian lebih memilih menyewa baby sister untuk merawatnya? Karna mengingat kesibukan kalian sebagai seorang wanita karir yang sangat tidak memungkinkan untuk merawatnya, seorang wanita karir yang tidak ingin kehilangan posisi terbaiknya di sebuah perusahaan, mengingat perjuangan saat itu untuk bisa mencapai posisi yang saat ini sudah dicapai bukanlah hal yang sangat mudah, tapi benar-benar perjuangan yang sangat keras, so…. Apa yang akan kalian pilih?”
Ahay… aku bilang kepada pengampuhku, “Cuma itu kah pilihannya? Apa nggak ada pilihan yang lain? Karna aku tidak setuju dengan kedua pilihan itu, aku mempunyai pilihan sendiri” so, karna ada temanku juga yang tidak setuju dengan pilihan yang tersedia, maka aku dan seorang temanku terpaksa harus membuat grup kecil sendiri dengan pilihan yang kita pilih sendiri, dan kebetulan kita mempunyai pilihan yang sama, maka kita benar-benar memberikan statement serta objection yang memang bisa diterima oleh logika dengan melihat fakta yang  ada disekitar kita, bahwa meminta orang tua atau menyewa seorang baby sister untuk merawatnya bukanlah pilihan yang terbaik buat kita berdua.
So… disini aku akan berusaha untuk menjelaskan alasan-alasannya, kenapa aku tidak setuju dengan pilihan yang tersedia.
Pilihan yang pertama, yaitu dengan menyewa baby sister untuk merawat anak kita bukanlah pilihan yang terbaik, karna pada faktanya kita bisa melihat sendiri bahwa pada zaman sekarang bukanlah hal yang mudah untuk menemukan orang asing yang bisa kita percaya untuk merawat anak kita ketika kita lagi bekerja.
Karna selain kasus penculikan anak yang kini marak terjadi, tak sedikit juga baby sister yang tega membunuh anak-anak kecil yang masih tak berdosa itu, apa dengan begitu kita masih tetap percaya kepada mereka? Apa kita masih tetap memilih karir kita ketimbang memberikan kasih sayang kita kepada ank-anak kita kelak?
Kemudian juga ada grup lain yang tidak setuju menyewa baby sister untuk merawat anaknya, karna kadang ada juga baby sister yang tega memberikan obat tidur untuk seorang anak kecil itu ketika dia sedang bekerja, agar memudahkan dia bekerja tanpa harus direpotkan dengan tangisan atau kerewelan anak-anak kecil itu, yang pastinya akan membuat pekerjaan mereka semakin terbengkalai karna harus mengurusi semua kemauan anak kecil itu
 Tau’ sendirikan gimana repotnya ketika anak kecil meminta sesuatu yang pengen dia dapetin? Pastinya butuh tenaga super ekstra untuk memenuhi keinginannya, apa lagi kalau keinginannya tersebut sangat sulit untuk dikabulkan.
Okey! Tadi ada tadi ada teman yang memberikan objection kepada grupku, bahwa berdasarkan pengalam pribadinya bahwa ibunya bisa membesarkan dia sendirian tanpa seorang ayah, ibunya yang berprofesi sebagai seorang guru tak sepenuhnya mencurahkan waktunya kepada murid-muridnya, tapi ibunya bisa tuh membagi waktunya untuk dia dan kakaknya, jadi seorang wanita karir bukanlah wanita yang hanya menghabiskan waktunya hanya bertumpu pada pekerjaan yang tengah dia kerjakan, tapi ternyata masih bisa juga kok memberikan waktu luang buat anak-anaknya.
Well… dengan sigap grupku memberikan objection kepada statementnya, mungkin awalnya partnerku agak ragu juga mengungkapkan objection ini, karna takut tersinggung dengan apa yang akan kita katakan kepadanya, yang mana objection yang diberikannya itu berdasarkan pengalaman pribadinya, tapi aku berhasil meyakinkannya kalau disini kita tidak belajar bagaiman bisa menjadi seorang pemenang dalam forum debat dengan membuat lawan kita kalah. Sekali lagi TIDAK!!!
 Tapi kita hanya berusaha membantu teman-teman baru kita untuk lebih kritis dengan memberikan ide-ide yang bisa kita perdebatkan, sekalipun ide itu adalah ide yang konyol dan tidak masuk akal, karna pastinya dapetin ide itu bukanlah hal yang sangat mudah, karna salain kita juga harus berdebat dengan menggunakan bahasa inggris, kita juga harus cepat tanggap dengan objection-objection lawan kita dengan memberikan objection balik kepada mereka, sehingga suasana debatpun tidak terkesan mati dan sepi tanpa adanya luapan emosi antar grup, karna kalau kita bisa membuat lawan kita emosi, berarti kita telah berhasil membuat mereka tertarik untuk mengungkapkan ide mereka, meskipun tak jarang juga mereka harus terbata-taba mengungkapkan ide mereka karna kesulitan mereka mengungkapkannya dalam bahasa inggris.
So… dengan tegas dan percaya diri, aku dan partnerku memberikan objection kepada lawanku, dengan mengataka, okey! Itu adalah pengalaman pribadimu, tapi kita sekarang lagi berbicara tentang masalah yang umum yak!
Seorang guru memang bisa mencerdaskan anak-anak didiknya, tapi nggak sedikit juga dari mereka yang gagal mencerdaskan anak kandung mereka sendiri, so… masih pentingkan menyewa seorang baby sister untuk merawat anak-anak kita kelak?
Objection selanjutnya dari temanku yang masih keukeh memilih kalau menyewa baby sister itu lebih aman.
Seperti yang sudah aku bilang, kalau mencari orang asing yang bisa merawat anak kita bukanlah hal yang mudah, mengingat berbagai kasus yang tengah marak terjadi berhubungan dengan masalah baby sister. Maka mereka memberikan statement lagi, dengan bilang kalau mereka bisa meminta bantuan kepada orang kepercayaan mereka untuk mencarikan baby sister yang bisa merawat dan menjaga anak-anak mereka, jadi kalau orang kepercayaan mereka yang mencarikannya pasti tidak perlu diragukan lagi kalau baby sisternya itu juga pasti bisa dipercaya juga.
Dengan sigap akupun memberikan objection kepada mereka, oh… tidaks!!! Emang kalian bener-bener udah percaya seratus persen kepada orang kepercayaan kalian, kalau baby sister yang mereka carikan itu adalah baby sister yang bisa dipercaya dan bisa merawat anak kalian dengan baik? Bagaimana kalau ternyata orang kepercayaan kalian dengan baby sister tersebut sengkongkol untuk mencelakakan anak kalian dan memeras harta kalian? Masih percayakah kalian? Karna itu semua bisa saja terjadi, dan nggak ada yang nggak mungkin didunia ini, apa saja bisa saja terjadi tanpa bisa kita prediksi sebelumnya.
Kemudian objection buat pilihan selanjutnya, buat temen-temen yang memilih untuk mengirim anak mereka ke kedua orang tua mereka disebuah desa terpencil, dan meminta mereka untuk mau merawat anaknya.
Maka aku hanya bertanya kepada mereka “Apa kalian tega mengirim anak kalian ke desa terpencil di rumah orang tua kalian, dan meminta orang tua kalian untuk menjaga serta merawat anak kalian? Dimana hati dan fikiran kalian? Apa kalian tidak pernah berfikir betapa beratnya tanggung jawab yang kudu diemban oleh orang tua kalian, begitu susah serta capeknya orang tua kalian merawat kalian saat kalian masih kecil? Sampai akhirnya kalian bisa mendapatkan apa yang sudah kalian dapatkan saat ini, Apa kalian masih tetap bersikeukeh dengan keinginan kalian untuk meminta kapada mereka merawat anak-anak kalian?
Okey! Kalau kalian masih bersikeukeh dengan keinginan kalian, maka aku mau’ menyadarkan kalian, bahwa orang tua kalian semakin hari sudah semakin tua, pastinya mereka tak setangguh dulu disaat mereka merawat kalian, maka saat ini bukanlah saat dimana kita harus merepotkan mereka kembali dengan mau merawat anak-anak kita, sudah cukup kita merepotkan mereka dengan merawat kita yang cukup nakal dan tak jarang juga membuat mereka kesal, sehingga tak jarang juga mereka memukul kita, memarahi kita dan masih banyak sekali hal yang menurut kita itu semua hanya buat kita sakit hati, tapi sebenarnya apa yang mereka lakukan adalah bentuk kasih sayang mereka yang mereka tunjukkan kepada kita.
So… marilah kita bersama-sama mempersilahkan mereka untuk menikmati masa tua mereka, dengan tidak merepotkan mereka kembali dengan meminta mereka untuk merawat anak-anak kita, apa kalian tidak pernah berfikir, kalau tidak menutup kemungkinan bagi mereka melakukan hal-hal diluar dugaan kalian (seperti apa yang kalian bilang ke grup lain yang lebih memilih menyewa baby sister, ketimbang pilihan kalian yang mengatakan Kalau menitipkan anak kita kepada baby sister lebih bahaya, karna bisa saja baby sister tersebut membunuh atau melakukan hal-hal diluar dugaan kalian) apa kalian tidak berfikir bahwa orang tua kandung kalianpun bisa melakukan hal serupa, mereka bisa saja membunuh, menjual atau bahkan melakukan hal-hal diluar dugaan kalian semua. Sekali lagi aku mengatakan kepada kalian bahwa tidak ada yang tidak mungkin terjadi didunia ini.
Apa kalian tidak pernah berfikir lebih jauh lagi kalau suatu saat nanti orang tua kalian yang kalian anggap bahwa mereka adalah orang tua yang sangat hebat sekali buat kalian akan melakukan hal yang tak akan pernah kalian fikirkan sebelumnya, seperti yang sudah aku katakana tadi, bisa saja mereka akan melakukan hal-hal tersebut karna kenakalan anak-anak kalian, atau hal-hal lain yang tidak pernah kalian ketahui.
So… masih tetep keukeh menitipkan anak-anak kalian kepada orang tua kalian? Okey, aku tahu kalau kalian bisa memberikan uang yang banyak kepada orang tua kalian, tapi itu bukan masalahnya, aku juga sangat yakin kalau orang tua kalian juga menginginkan kalianlah yang merawat buah hati kalian, bukan mereka.
Tau’ nggak kalau ternyata menjadi wanita karir bukan berarti kalian harus bekerja dengan menjabat jabatan yang tinggi disebuah perusahaan dan meninggalkan anak kalian dengan dalil bahwa kalian bekerja juga untuk masa depan ank kalian, TIDAKS!!!
Ternyata menjadi wanita karir juga bisa dengan berada dirumah, kita bisa mengajarkan anak-anak kita itu berarti kalau kita sudah menjadi wanita karir, kemuadian kita juga bisa melakukan hal-hal lain yang dapat menghasilkan uang dengan berdiam diri dirumah tanpa harus mengorbankan anak-anak kita kan?
Kita sekarang hidup di modern area, so nggak ada yang sulit untuk dilakukan saat ini, semuanya sudah sangat canggih, termasuk berbisnis lewat dunia maya, hanya dengan berhadapan didepan layar laptop atau computer, kita bisa menghasilkan uang kok!
Dan yang terakhir sebelum aku menutup coretan ini, kalau kita tidak mau merawat anak kita sendiri, maka apa tugas kita sebagai seorang ibu? Hanya melahirkan sajakah? Tanpa mau merawatnya? Lagian kalau kita tidak mau merawatnya, mana bisa kita merasakan bagaimana sulitnya dan repotnya menjadi seorang ibu yang pernah dirasakan oleh ibu kita.
Sekian.. maaf coretan ini adalah coretan hasil pemikiran-pemikiran gila kita dalam kelas debat,  karna semakin kita kritis dan gila dalam memberikan statement dan objection kepada lawan kita, maka semakin baguslah kualitas kita dalam mengemukakan ide, meskipun ide tersebut bener-bener ide yang konyol, karna diatas tadi aku sudah menyinggung kalau kita berdebat (di kelas debat yang ada di S’TORY) maka bukan statement yang hanya masuk akal doank yang kudu kita kemukakan, tapi kudu bener-bener kritis dengan kemungkinan kemungkinan yang sama sekali tidak pernah kalian fikirkan sama sekali sebelumnya, karna secara tidak langsung kita membantu kalian untuk berfikir cepat menemukan jawaban atas masalah yang tidak pernah kalian bayangkan.

Pare, 19 September 2011
Pukul: 23:11

Nb: masih banyak sebenarnya yang ingin ditulis, tapi karna terbatasnya waktu yang kita miliki, maka hanya sampai sini ajalah coretan yang bisa ditulis, mungkin someday kalau ada kesempatan lagi untuk menuliskannya, banyak sekali coretan yang bisa di share kan.

Minggu, 18 September 2011

Mereka terlalu cerdas!!!


Hari ini adalah hari seniority class, yang mana kelas malem sepenuhnya di pegang oleh senior, dan salah satu dari mereka ada aku, siang tadi aku udah bilang sama ira kalau aku meminta dia untuk handle kelas ntar malem, karna aku sendiri nggak tahu harus mersiapin apa, so aku meminta dia untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan kelas ntar malem, dan aku menyarankan dia juga untuk persiapan listening aja, karna beberapa kali kelas listening pasti ada aja halangan dan acara mendadak, so… dengan agak keberatan ira pun mengiyakan permintaanku untuk menghandle kelas.
Kelaspun dimulai selepas sholat maghrib, tepatnya jam 18:00 tepat, untuk kelas speech aku yang handle, biasanya aku meminta salah seorang teman untuk membantu aku dalam pengoreksian pronoun kemudian aku sendiri akan mengoreksi dalam hal gramatikal, tapi nggak tahu kenapa untuk kelas tadi sore aku sendiri yang mengoreksi semuanya, dari grammar, pronoun ama beberapa vocab dan idiom buat member baru.
Entahlah ada yang berbeda dengan kelas tadi sore, mungkin karna kedatangan miss nima yang notabennya udah nggak diraguin lagi kemampuannya, dan karna dia tadi juga ngikut kelas, jadinya agak salting dan rada takut untuk menjelaskan koreksi-koreksi teman-teman yang kurang tepat dalam gramatikalnya.
Dan semuanya itu nyaris sempurna, karna ternyata kekurang percaya diriku untuk menjelaskan gramatikal mereka didukung dengan pertanyaan-pertanyaan kritis mereka dalam hal gramatikal, setiap ada satu pengoreksian gramatikal dari aku, mereka malah memberondong berbagai pertanyaan yang sukses buat aku gelagapan untuk menjawabnya.
Ingin rasanya menjawab berbagai pertanyaan mereka dengan menjelaskan sejelas-jelasnya, tapi karna keterbatasan waktu dan kemampuan dalam pencernaan materi juga, akhirnya aku urungan niatku, aku hanya bilang ke mereka yang mau’ belajar lebih tentang apa yang tadi aku jelaskan, bisa belajar bersama diluar kelas, karna jika aku jelaskan saat itu juga, aku yakin banget kalo’ mereka akan pusing dengan materinya.
Aku jadi mikir setelah itu, “Duh… ternyata aku masih belum lulus juga menjadi seorang pengoreksi yang hanya bisa memvonis kesalahan-kesalahan mereka dalam gramatikal, tanpa bisa menjelaskan alasan-alasannya dengan sejelas-jelasnya kepada mereka, sehingga raut kekecewaanlah yang hanya aku berikan kepada mereka tanpa memberi kepuasan ilmu yang ingin mereka dapatkan”
Aku berharap kalau ini adalah awal yang baik untuk menjadi yang terbaik. Semoga someday aku bisa menjadi pengoreksi yang tidak hanya memvonis kesalahan-kesalahan mereka tanpa memberikan alasan-alasan kuat yang bisa mereka terima.
Pare, 19 September 2011
Pukul 00:02

About Me

Foto Saya
Ismiy Isnaynie
Saya akan terlihat cuek dan pendiam saat pertama bertemu. Tapi untuk selanjutnya? Tergantung anda ^_^
Lihat profil lengkapku