topbella

Sabtu, 16 Maret 2013

Malaikat Kecil Itu Sederhana

Beberapa hari yang lalu ketika saya berkunjung ke rumah salah seorang teman saya. Saya melihat seorang anak kecil yang kira-kira berumur kurang lebih dua tahun sedang asyik memperhatikan seorang lelaki yang berada di sampingnya. Saya menebak bahwa lelaki tersebut adalah ayah dari bocah itu. Karena sepertinya dia tidak mau jauh dari lelaki itu. Terbukti ketika lelaki itu terpaksa beranjak dari duduknya dan mencari sesuatu di sekitarnya. Bocah itu dengan histeris berteriak dan menangis. Seolah-olah dia takut lelaki itu akan meninggalkannya sembari terus memanggilnya, “Ayaaaaahhhh...”.
Ketika teman saya sedang asyik melihat film di layar noteboooknya, saya bertanya kepadanya, “Lagi ngapain sih, Ayahnya?”. Seperti tahu maksud pertanyaanku, dia memalingkan konsentrasinya ke objek yang aku maksud. “Oh, lagi buat mobil-mobilan. Dia tadi minta dibuatin mobil-mobilan.” Jawabnya sambil tersenyum saat melihat tingkah lucu bocah itu yang ternyata keponakannya.
Kembali aku memperhatikan tingkah bocah itu beserta ayahnya yang berusaha keras membuat mobil-mobilan yang diinginkan anaknya. Aku berfikir kalau ayahnya akan membuatkan mobil-mobilan yang seperti mobil-mobilan yang biasanya dijual di pasar. Tapi, setelah aku mengamatinya ada sedikit yang berbeda. “Ah, sudahlah. Itu tak penting.” Aku mendesis. Aku suka sekali melihat air muka bocah itu. Dia terlihat benar-benar antusias ingin sekali mobil-mobilan buatan ayahnya itu segera selesai. Dia tak melewatkan sedetikpun gerakan ayahnya yang sedang membuatkan mobil-mobilan untuknya itu.
Ada empat bentuk lingkaran yang dibuat dari sandal jepit swallow yang sudah tak terpakai dan satu balok kayu yang ukurannya kira-kira sepanjang telapak tangan orang dewasa. Setelah beberapa lamanya lelaki itu menempelkan bentuk lingkarang itu di setiap sisi balok kayu dengan paku. Ahirnya mobil-mobilan itu selesai juga. Dan senyum kecil itu mengembang sembari terus menggerakkan maju-mundur mobil yang sudah berada di tangannya.
Aku terperangah setengah tak percaya dengan apa yang aku lihat. Kebahagiaan bocah itu benar-benar jujur. Dia benar-benar senang sekali memainkan mobil mainan yang dibuatkan ayahnya. Mobil-mobilan yang tadinya aku pikir seperti mobil-mobilan yang biasanya dijual di pasar. Mobil bentuk truk, bus, taxi atau yang sejenisnya. Tapi ternyata TIDAK!
Hanya mobil dari kayu balok utuh dengan ukuran sepanjang tangan orang dewasa dan empat roda dari sandal jepit swallow di setiap sisinya mampu membuatnya tertawa lepas dan bahagia. “Ah, keinginan malaikat kecil itu sebenarnya sederhana. Jika memang kita tak selalu memenuhinya dengan kemewahan.” Aku tersenyum melihat tingkah lucunya.
Gresik, 27 Februari 2013
            22:38

0 komentar :

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Ismiy Isnaynie
Saya akan terlihat cuek dan pendiam saat pertama bertemu. Tapi untuk selanjutnya? Tergantung anda ^_^
Lihat profil lengkapku