topbella

Kamis, 18 Agustus 2011

Tulisanku Buat Pacar Temanku


Waktu itu aku inget betul, saat pertama kalinya aku disuruh temenku buat sebuah kata-kata atau puisi, atau apalah pastinya nama yang pas buat coretanku itu, yang akan diberikan buat cowoknya yang kebetulan lagi ulang tahun, disitu aku menyanggupinya, tapi dengan syarat dia mau minjamin komputernya, karna saat itu aku masih belum punya si kecil (notebook), dan aku berdalih “kalau nanti aku nulis dengan tangan, yang ada aku capek, lagian sekalian kalau nulis dikomputer lebih enak, kan nggak usah pake’ nyalin lagi, ntar selesai nulis bisa langsung di cetak” begitulah seingat aku kurang lebih dalih yang aku sampaikan kepada temenku saat itu.
Temenku hanya manggut-manggut menyanggupi permintaanku, sepulang sekolah, setelah aku makan siang dan sholat, aku langsung mendatangi rumahnya sesuai janjiku, sesampainya dirumahnya, ia mempersilahkan aku untuk memakai komputernya dan menulis sebuah kata-kata atau ucapan apalah yang pantas buat cowoknya yang akan ulang tahun.
Disitulah pertama kalinya aku menjadi bingung sendiri, aku nggak punya ide apapun yang ingin aku tuangkan dilembaran yang kosong itu, setiap kali aku menulis beberapa huruf, aku selalu mendeletenya terus, hingga beberapa kali, dan sempet aku melirik temanku juga yang duduk disampingku terlihat mulai gerah dan kesal menunggu tulisanku.
Selain ide yang menjadi masalah utamanya, aku juga masih kikuk memijat-mijat tiap huruf keyboard yang masih belum aku kenal, karna hurufnya juga yang tak berurutan, sehingga sukses membuat aku gelagapan mencari tiap-tiap huruf abjad yang tertera disana, dan karna itu jugalah seringkali aku kehilangan ide untuk mencari kata-kata yang akan aku rangkai.
Ternyata aku baru sadar bahwa sudah satu jam aku duduk berhadapan didepan computer, dan apa yang sudah aku tulis? Hanya lembaran kertas komputerlah yang masih bersih tak bertuliskan kata-kata seperti apa yang aku harapkan, sedikit kecewa dan kesal juga aku merasakannya, sempet terbesit rasa putus asa dan berniat untuk meminta maaf kepada temanku, bahwa aku tak bisa mengabulkan apa yang dia minta, dan ingin secepatnya pulang untuk mengistirahatkan tubuh ini.
Tapi seketika niat itu aku urungkan, dan aku masih berusaha berfikir keras untuk merangkaikan kata-demi kata yang ternyata sudah bisa aku tulis, aku paksakan hatiku untuk merangkaikannya, meskipun sejujurnya rangkaian kata itu bukanlah rangkaian kata yang sedang aku rasakan, dan bukan pula aku persembahkan pada orang yang akan menerima rangkaian kata itu, aku masih tetap bekerja keras untuk merangkaikan kata-demi kata, membayangkan bahwa tulisan itu adalah ungkapan perasaan yang sedang aku rasakan dan akan aku persembahkan pada seseorang yang aku tuju (meskipun aku sendiri sebenarnya tidak tahu akan aku berikan kepada siapa coretan itu) hee hee hee aku jadi tertawa geli mengenang saat-saat itu.
Setelah cukup lama aku paksakan diriku untuk menyelesaikan coretan tersebut, akhirnya coretan tersebut selesai dan siap untuk dicetak, sungguh perasaan bahagia luar biasa aku rasakan memenuhi hatiku, sempet tak percaya juga ternyata aku bisa menyelesaikannya, dan aku meminta temanku untuk mencetaknya dua lembar, karna aku ingin menyimpan kertas itu sebagai hasil karya pertamaku, meskipun itu akan diakui tulisan temanku dihadapan cowoknya, tapi aku tak peduli, yang pasti aku merasa senang dengan hasil yang sudah aku buat sendiri dengan buah hasil ide cerita sendiri juga.
Sekarang tulisan itu masih tersimpan rapi diantara lembaran-lembaran coretanku yang lain, mungkin someday aku kan posting di blog ini, karna coretannya ada dirumah, karna aku sekarang lagi ada di pare, so aku nggak bisa postingin juga.
Ehm… aku jadi berfikir kalau mereka akan berjodoh dan hidup bersama, ternyata kenyataannya tak seperti yang aku fikirkan, kini temanku sudah menikah dengan lelaki yang aku tak seberapa kenal siapa dia sebenarnya, dan buat cowok yang pernah menerima coretan hasil karyaku juga tak pernah aku tahu kabar tentangnya sampai saat ini.
Yah… itulah yang namanya jodoh, meskipun kita menyayangi seseorang dan sudah kita kenal jauh dengannya, bahkan ada juga yang pacaran selama bertahun-tahun, itu bukanlah jaminan bahwa kita dapat berjodoh dengannya.
Oiya coretan terakhir sebelum aku akhiri tulisan ini, aku sempet bertanya sama temanku, “gimana soal coretan itu? Dan apa komentar yang diberikan cowokmu setelah membacanya?” Dia bilang bahwa tulisannya bagus dan sedikit mellow juga, sampai sempet dia menitikkan air matanya.
Sontak aku kaget, dan berkata “Hah… sampai segitunya ya? Cengeng banget” hee hee hee. Dan sampai sekarang aku rasa tuh cowok belom tahu kalau ternyata coretan itu bukanlah hasil karya mantan ceweknya sendiri, tapi hasil karyaku, gimana ya kalau dia sampai tahu? Dan kalaupun tahu, apa urusanku juga yak? Lagian mungkin dia juga udah buang kertasnya, mungkin dia sakit hati ditinggal nikah ceweknya dengan cowok yang lain. Atau kalaupun dia masih menyimpannya juga dia udah nggak peduli lagi soal siap penulis sebenarnya. Haa haa haa…

Pare, August, 17th 2011
Pukul, 13:23

0 komentar :

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Ismiy Isnaynie
Saya akan terlihat cuek dan pendiam saat pertama bertemu. Tapi untuk selanjutnya? Tergantung anda ^_^
Lihat profil lengkapku