topbella

Kamis, 18 Agustus 2011

Bocoran Tentang aQu...


Ehm.. ehm.. kali ini pengen nulis apa’an yak? (berpikir cepat!) aha… dapet juga ternyata ide ceritanya, sekarang lagi pengen cerita orang rumah deh, maksudnya keluarga aku, tapi mungkin lebih tepatnya gimana sih aku kalau lagi dirumah, coba tebak yak! Hee hee hee
Berawal dari latar belakang aku.
Aku yang berlatar belakang dari keluar biasa-biasa saja, tidak kaya juga tidak bisa dibilang kekurangan juga dalam hal perekonomian, tapi lebih tepatnya dari keluarga yang berkecukupan, karna suatu hari orang tuaku juga pernah bilang kalau beliau berdua tidak ingin menjadi orang yang kaya, juga tidak ingin pula menjadi orang miskin (siapa juga yang pengen, apa lagi dijaman edan seperti sekarang ini, apapun akan dilakukan demi mendapatkan sejumlah rupiah, buat orang yang sudah tak berfikir jernih lagi, maka tak ada takaran halal dan tidak halal dalam mendapatkan sejumlah rupiah tersebut), mereka hanya ingin menjadi orang yang berkecukupan, cukup untuk makan, cukup untuk hidup, cukup untuk segala yang diinginkannya, pokonya serba cukup deh, (dalam hal yang positif ya!)
Well, kehidupan sehari-haripun tak berbeda dengan yang lain, kalau melihat dari bentuk rumah, rumahku tidak bisa dibilang kecil, karna mampu menampung lima orang didalamnya, ada kedua orang tua, adik, aku dan kakak (tapi sekarang kakak sudah ngikut suaminya, jadi tinggal berempat doank)  kita tak merasa panas dikala siang, tak merasa dingin dikala malam, juga tak pernah kehujanan dikala hujan deras meluncur dari langit meskipun diiringi dengan suara petir yang menggelegar dan kilat yang menyambar-nyambar plus angin yang kenceng, (bukan ukuran angin topan, puting beliung dan kawan-kawannya yak!), dan kalaupun dibilang gede’pun juga enggak, karna kalau keluarga lagi ngadain hajatan ataupun acara sederhana, hanya bisa menampung orang tak lebih dari duapuluh orang saja yang disertai dengan barang-barang hajatan yang berantakan disetiap sudut rumah. (bener nggak yak? Nggak tau juga sih, Abisnya aku nggak pernah ngitungin noh! Hee hee hee)
Kalau dilihat dari penampilan juga kita yang nggak terlalu berlebihan dalam berdandan, biasa-biasa aja, kita lebih suka berpenampilan sederhana apa adanya, dan yang pasti kita akan menyesuaikan penampilan kita dengan moment-moment tertentu, karna nggak mungkin juga kita menghadiri acara resmi dengan berdandan ala kadarnya, dan menghadiri acara nyantai dengan berdandan yang terlalu mewah. Tidaks!
Selanjutnya tentang keseharian, Alhamdulillah aku dibesarkan ditengah-tengah keluarga yang cukup keras dalam hal agama, dan lingkungan yang masih manut dengan kyai-kyai sekitar, karna kebetulan di desa aku yang tepatnya bernama “Desa Suci” mempunyai dua pondok pesantren yang cukup ternama tidak hanya dijawa tapi juga diluar jawa, kedua pondok itu bernama “Mamba’us Sholihin” dan “Darut Taqwa” dan beberapa pondok pesantren kecil cabang dari salah satu pondok tersebut, jadi suasana santripun masih terasa kental sekali disekitar lingkunganku.
Meskipun hanya bundaku saja yang pernah mengenyam bangku pesantren, sedangkan ayahku tidak pernah, tapi kalau bicara soal agama, ternyata beliau tak kalah rajinnya dengan bunda, apalagi kalau membahas soal sholat, wuidiyh… nggak ada ampun dah buat alasan menundanya, meskipun nunda beberapa menit doank, terutama kalau sholat subuh tuh, waktu dimana lagi pulas-pulasnya tidur dan malas-malasnya buat bangun, beliau berdua bakalan bangunin aku sampai sebangun-bangunnya, dan sesadar-sadarnya, bahkan tak jarang juga beliau bakalan nungguin aku sampai berangkat kekamar mandi (tuh ketahuan deh malasnya! Hee hee hee)
Karna bundaku orang yang ulet, yah bisa aku bilang sih kalau beliau adalah orang yang kreatif, jadi ada aja hal-hal yang dikerjakan dirumah, beliau bukan hanya seorang ibu rumah tangga yang kerjaannya Cuma nonton sinetron dan ngrumpi sono-sini, tapi beliau juga membantu ayahku dalam hal ekonomi, sekali lagi aku bilang kalau aku bukan dari keluarga yang kaya, juga bukan dari keluarga yang miskin, tapi lebih tepatnya dari keluarga yang berkecukupan, jadi kalaupun kita hanya berharap melangsungkan hidup kita sehari-hari hanya dari keringat ayah doank, itu nggak mungkin cukup, jadi disini ibuku yang turun tangan untuk membantu masalah ekonomi keluarga kita.
Seringkali ibu dapet pesenan roti dan beberapa kue-kue kecil untuk beberapa acara, baik acara formal maupun acara non formal, dan diluar sana bisa dibilang jajanan kecil itu sudah familiar ditelinga masyarakat sekitar.
Dan ini ni yang paling buat aku jadi gelagapan buat ngejawab kalau ada salah seorang teman ataupun siapa saja yang tahu aku kalau ibuku biasanya menerima pesanan jajanan kecil, kemudian bertanya “apa aja tuh bahannya buat roti ini?” dengan cengar-cengir seperti tanpa dosa aku hanya bilang “nggak tahu” hee hee hee dan disitu mereka terlihat kaget dan sekali lagi melontarkan komentar yang tak pernah aku minta, dan  dengan ekspresi serta nada seolah-olah tak percaya “lah kok bisa lho? Lawong ibunya biasanya buat roti gitu kok nggak tahu bahannya apa aja? Kelihatan tuh kalo’ nggak pernah bantuin yak?” seloroh mereka sekenanya, dan dengan entengnya aku akan bilang “emang iyya” dan ekspresi itu terlihat lebih menyeramkan dari sebelumnya, maka sebelum mereka melontarkan kata-kata selanjutnya, maka aku kan mendahuluinya sebagai pembelaan diriku, “ya kalo’ bantuin ya bantuin lah! Tega banget orang tua lagi repot kagak bantuin, cuma mungkin bantuin ngaduk adonannya doank, nggak tahu berapa banyak takarannya, apalagi bahan-bahannya, dan kalo’pun aku yang nuangin takarannya, yang ada ibuku malah kesel, abisnya aku nanya-nanya melulu, kayak “apa aja bahannya?” (Padahal bahannya udah siap didepan semua), kemudian berapa banyak yang kudu dituangin dan bla.. bla.. bla.. hee hee hee, jadi tugasku Cuma’ ngaduk adonannya doank kalo’ semua bahan udah siap buat diaduk, kalo’ nggak gitu aku bantuin bungkus jajanan-jajanan tersebut, tuh pekerjaan yang paling aku suka, soalnya nggak perlu kotor-kotor kena’ adonan yang belum matang” hee hee hee
Dari sini aku nyadar kalo’ ternyata aku nggak suka masak lho! Hee hee hee, pernah juga suatu kali ibu lagi pergi ke suatu kota dan dirumah tinggal aku dan ayah, sebelum berangkat kerja ayah bilang ke aku, kalau ntar suruh masak nasi doank nggak pake’ lauknya, biar ntar lauknya beli diluar, alhasil emang dasar akunya yang nggak mau masak atau emang bener-bener nggak bisa, sepulangnya ayah kerja, beliau kaget bukan kepalang kalau ternyata magicjar masih tetap utuh bersih tanpa berisi nasi, kemudian dengan nada agak bingung ayahku bertanya padaku “lho kok magicjarnya masih kosong? Nasinya mana? Lupa kalo’ tadi ayah nyuruh buat masak nasi?” dengan cengengesan sok polos aku bilang “nggak bisa” hee hee hee sontak ayahku kaget campur marah “masak nasi doank nggak bisa?” seperti biasa aksiku kalo’ lagi dimarahin bakalan kabur, kalo’ nggak gitu juga ngambek, tuh jurus paling ampuh buat menghentikan aksi marah kedua orang tuaku, hee hee hee
Sepulangnya kerumah ternyata nasi sudah mengepul didalam magicjar, dalam hati aku bersorak kegirangan, hee hee hee. “Pasti ayah ni yang masak” tebakku dalam hati, dan memang benar ayah yang masak, pasalnya ayah ngaduin ulahku ke bunda ketika bunda udah pulang kerumah, dan akhirnya akupun kena omelan deh, tapi emang dasarnya aku aja yang nggak peduli, jadi ya udah dicuekkin aja.
Itu cerita beberapa tahun yang lalu, dan kini aku sudah beranjak semakin dewasa dan “memasak itu adalah tuntutan kita buat kaum hawa, meskipun sebenernya aku sendiri juga nggak suka masak”. Begitulah ucap temanku suatu kali saat kita lagi di acara curhat dalam kamar story 1. Dan disitu aku jadi berfikir kembali, “iyya yak. Kita emang dituntut buat bisa masak, ya udah deh besok mau belajar masak” selorohku cuek pada temanku.
Btw… udah dulu yak sekian tentang aku, someday lanjut lagi dengan kisah yang lain. Makaci udah nyempetin baca, syukur-syukur ninggalin comentnya. (berharap dapet kritikan dan masukan) Hee hee hee

Pare, August, 16th 2011
23:18

0 komentar :

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Ismiy Isnaynie
Saya akan terlihat cuek dan pendiam saat pertama bertemu. Tapi untuk selanjutnya? Tergantung anda ^_^
Lihat profil lengkapku