Farewell Party lagi...

     Entah sejak kapan perasaan benci akan farewell party ini akan hilang tak tersisa didalam hati, pasalnya ketika adanya “Farewell Party” itu berarti aku akan kehilangan satu teman, sahabat dan saudaraku di story 1.

Mungkin itu terdengar “egois” ditelinga, mungkin itu juga terlalu kekanak-kanakan, dan tak cukup dewasa untuk menerima kenyataan yang tak sesuai dengan apa yang aku inginkan, aku hanya berfikir tentang diri aku sendiri tanpa peduli dengan mereka, sedangkan aku sendiri masih belom menyadari dengan kondisi Pare yang tiap hari akan ada banyak orang yang datang pun akan banyak orang yang pulang pula.

     Beberapa bulan yang lalu aku dapetin teman baru, mereka bukan hanya sebagai teman, melainkan juga sebagai saudara dan sahabat setia dikala sedih dan bahagia, aku merasa bahagia menikmati kebersamaan itu, keceriaan dan canda tawa yang sangat sulit terlukis dalam imajinasi, karna ketika aku harus mengingat kembali moment itu, hanya ada rasa sakitlah yang akan terasa untuk saat ini.

     Kita lalui hari-hari dengan tawa, tangis, keluh, semangat dan berbagai perasaan yang bercampur aduk menjadi satu, meskipun seperti itu kita tak pernah yang capek untuk jalani rutinitas seperti ini, yang ada dalam benak kita adalah kita haus akan ilmu, dan kita juga tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini yang hanya dengan bermalas-malasan dan tak mendapatkan apa-apa untuk dibuat oleh-oleh kerumah.

     Dan ketika Farewell Party itu datang, itu artinya datang pula waktu perpisahan bagi kita, mungkin aku memang bukan teman yang baik, bukan pula saudara yang seharusnya bisa menjadi saudara buat mereka, menjaga mereka, membantu mereka dan mengasihi mereka, bahkan mungkin aku sering membuat sebuah kesalahan yang tak pernah aku sadari kepada mereka, membuat sakit hati mereka, membuat kecewa mereka dan sering merepotkan mereka.

     Tapi apapun alasannya aku benar-benar menyayangi mereka seperti halnya aku menyayangi saudaraku sendiri, aku tak ingin kehilangan mereka, aku tak ingin jauh dari mereka dan akupun ingin slalu bersama-sama dengan mereka.

     Tapi itu semua ada masanya, dan akupun tak kuasa melawan masa itu, aku tak bisa memaksakan kehendak aku untuk tak mau kehilangan mereka, untuk slalu bareng sama mereka dan selamanya ingin dekat dengan mereka, mereka juga mempunyai sebuah hidup, tujuaan, masa depan dan mimpi yang ingin mereka dapatkan, jadi itulah masanya kita harus berpisah.

     Kita juga tak pernah tahu akankah kita dipisahkan selamanya? Atau kita akan dipertemukan dalam pertemuan yang lebih indah dari sekarang? Yang pasti hanya do’alah yang bisa aku persembahkan buat mereka semua yang pernah membuat aku tersenyum dan singgah dalam sejarah hidup aku, sehinggan ada coretan indah dalam hidup aku yang bisa aku jadikan cerita buat anak-anakku esok.

Sekali lagi terima kasih buat kalian semua…

Pare, Monday, 08^th Agustus 2011
23:47 (abis ngikut PTS PC yang kedua aklinya)